Honda Beat Miliknya Ringsek karena Kecelakaan, Bowo Ubah jadi Otoped Matic

Honda Beat Miliknya Ringsek karena Kecelakaan, Bowo Ubah jadi Otoped Matic

Penulis: Santo Ari | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/Santo Ari
Wibowo Adi Utama bersama motor Honda Beat miliknya yang diubah jadi Otoped Matic 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kecelakaan di jalan adalah musibah yang tidak diinginkan semua pengendara. Tak hanya berpotensi luka dan hilang nyawa, kerugian materi juga turut mengikutinya.

Sama halnya yang dirasakan oleh Wibowo Adi Utama dari Artnarchy Custom Garage, yang menjadi korban kecelakaan beruntun pada tahun 2022 silam.

Kecelakaan itu viral di media sosial lantaran ada pengemudi mobil menabrak sejumlah pengendara sepeda motor di jalan alternatif Kasongan-Madukismo, Padukuhan Mrisi Lor, Kalurahan Tirtonirmolo, Kapanewon Kasihan, Bantul.

Salah satu korbannya adalah pria yang akrab disapa Bowo ini.

Bowo saat itu tengah menjemput anaknya dengan mengendarai sepeda motor. Saat melintas di TKP, tiba-tiba motor yang dikendarainya ditabrak dari belakang.

Ia dan anaknya mengalami luka dan harus mendapat perawatan di rumah sakit, sementara sepeda motor Honda Beat tahun 2013 miliknya ringsek karena kerasnya hantaman.

“Tiba-tiba saya ditabrak dari belakang, saya dan anak saya sampai dirawat di rumah sakit. Motor hancur, ringsek. Kondisi motor itu sampai terlipat, stang bisa menempel di jok,” ujarnya.


Setelah sekian lama dan urusan dengan kepolisian telah selesai, ia pun mengambil kembali motornya. Tentu saja motor matic tersebut tidak bisa dikendarai karena rusak parah.

Dengan kondisi tersebut, akhirnya ia memiliki ide untuk memodifikasi motornya menjadi otoped matic. Namun lantaran selama ini ia tak pernah custom motor matic, ia pun mencari referensi dari bengkel lain yang pernah menggarap motor jenis ini.  

Baca juga: Menelisik Regulasi Pajak Kripto di Thailand yang Bisa Jadi Pelajaran bagi Indonesia

Ia mengaku bahwa ia harus meniru buatan bengkel lain, karena ia tidak punya pengalaman dalam custom motor matic.

Namun demikian, tetap ada perbedaan dari motor yang ia bangun tersebut. Misalnya, kebanyakan bengkel lain menggarap matic yang masih menggunakan karburator, namun ia menggarap matic dengan injeksi.

“Ini injeksi, maka kabelnya lebih banyak, ada perubahan di tangki untuk menyesuaikan injectornya. Tapi kaki-kaki tidak diubah karena tujuannya yang penting bisa dipakai after kecelakaan,” ujarnya.

Selain itu ia juga memanfaatkan bagian yang masih bagus dan berfungsi.
 
“Dari sisa motor yang ringsek itu, yang dipakai hanyalah bagian komstir. Dari bawah komstir ke belakang saya buang dan buat sendiri.  Termasuk sumbunya, tapi untuk sumbu saya buat sesuai ukuran aslinya,  sehingga tidak mempengaruhi kenyamanan berkendara,” imbuhnya.

Di bagian pijakan ia modifikasi untuk menyimpan perkabelan dan aki. Agar tak terlalu banyak menggunakan kabel, ia pun menghilangkan speedo meter. Namun untuk urusan keamanan lain seperti lampu dan lampu sein tetep ia pertahankan.

“Injeksi ini sensornya agak banyak, maka saya minimalkan. Beberapa sensor dibuang. Misalnya motor matic itu punya sensor, harus tekan rem agar bisa distarter, nah itu saya buang. Jadi tanpa direm, bisa tetap dinyalakan,” bebernya.
 
Bagian tersulit adalah memodifikasi injektornya karena ukurannya yang agak besar. Jadi ia harus melakukan pengukuran ulang untuk memindahkan injectornya.  

Selain itu, shock belakang ia ubah ke kanan dari aslinya yang berada di sebelah kiri. Dengan demikian, ia harus menambah bracket dan dudukan shock. Pemindah letak shock ini bertujuan untuk membuat motor ini lebih ceper.

“Kalau tetap di kiri susah ngejar cepernya. Maka dipindah ke kanan, jadi kesan otoped lebih dapet. Untuk shock bagian depan tidak diganti, karena masih utuh,” katanya.

Di sisi lain, ia meng-custom sendiri jok motor dengan menyesuaikan kontur frame, termasuk dengan membuat tangki bensin. Urusan knalpot ia buat agak berisik dengan finishing chrome.  
 
Jadi Alternatif Modifikasi Motor Matic

Bowo menyatakan bahwa motor maticnya kini berubah menjadi otoped. Motor ini pun tetap bisa dipakai untuk harian. Ia cukup puas dengan pengerjaannya, meski bisa dibilang ini pertama kalinya ia meng-custom motor matic.

“Jadi kayak mainan, lucu. Karena secara dimensi lebih kecil dan ramping meski ukuran sumbunya sama. Tapi masih nyaman untuk motor harian,” ungkapnya.  

Berdasarkan apa yang ia alami, ia menilai bahwa poin penting dalam custom motor adalah mengubah sesuai ide yang diinginkan dan memperbaiki sesuatu, yang semula tidak berguna menjadi lebih bermanfaat.

Modifikasi motor matic menjadi otoped bisa jadi alternatif orang-orang lain di luar sana. Apalagi motor matic keluaran lama dengan karbu yang menurutnya akan lebih mudah dioprek dari pada matic yang sudah injector.

“Ini bisa jadi salah satu alternatif custom, karena produksi matic itu luar biasa jumlahnya. Misalnya orang punya motor matic lama yang ketinggalan zaman, dari pada dijual tapi tak ada nilainya dan beli baru, mending di-custom agar motornya bisa reborn,” tandasnya.(nto)
 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved