Paskah 2024

RENUNGAN RABU ABU 14 Februari 2024 Awal Masa Puasa dan Pantang Umat Katolik Jelang Paskah 2024

Inilah renungan bacaan kitab suci untuk perayaan Rabu Abu 2024 pada 14 Februari 2024: Bacaan I, Bacaan II, Bacaan Injil.

DOK. Vecteezy/misfitblue
RENUNGAN RABU ABU 14 Februari 2024 Awal Masa Puasa dan Pantang Umat Katolik Jelang Paskah 2024 

TRIBUNJOGJA.COM - Hari ini, bertepatan dengan Pemilu 2024, Pilpres 2024, dan Hari Valentine 2024, Rabu (14/2/2024) umat Katolik di Indonesia akan mulai memasuki masa Prapaskah yang ditandai dengan Rabu Abu atau disebut juga Ash Wednesday.

Rabu Abu adalah hari yang dimaknai sebagai awal ibadah puasa dan pantang umat Katolik.

Rabu Abu dirayakan dan diperingati 40 hari sebelum Hari Raya Paskah.

Ash Wednesday menjadi simbol pertobatan dan perkabungan umat untuk menyambut Paskah.

Melalui Rabu Abu, umat diajak untuk merendahkan diri di hadapan Allah, memulai masa puasa dan pantang, untuk menuju kemenangan kebangkitan Yesus Kristus di Hari Raya Paskah.

Dikutip Tribunjogja.com dari teks Misa Rabu Abu pada situs web resmi Gereja Katolik Santo Antonius Padua Kotabaru, parokikotabaru.org, berikut renungan Rabu Abu 2024 lengkap untuk Anda.

RENUNGAN RABU ABU 2024

RENUNGAN RABU ABU 2024
RENUNGAN RABU ABU 2024 (DOK. Vecteezy/Luthfi_Alimughni)

Bacaan Pertama dari Kitab Nubuat Yoel (Yoel 2: 12-18)

“Sekarang,” beginilah firman Tuhan, “berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan mengaduh. Bertobatlah. Sekarang!”

Koyakkanlah hatimu, dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.

Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, lalu meninggalkan berkat menjadi kurban sajian dan kurban curahan bagi Tuhan, Allahmu.

Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah, himpunkanlah orang-orang yang lanjut usia, kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusu; baiklah pengantin laki-laki keluar dari kamarnya, dan pengantin perempuan dari kamar tidurnya.

Baiklah para imam, pelayan-pelayan Tuhan, menangis di antara balai depan mezbah, dan berkata, “Sayangilah, ya Tuhan, umat-Mu dan janganlah biarkan milik-Mu sendiri menjadi cela sehingga bangsa- bangsa menyindir kepada mereka. Mengapa orang berkata di antara bangsa: Di mana Allah mereka?” 

Maka Tuhan menjadi cemburu karena tanah-Nya dan menaruh belas kasihan kepada umat-Nya.

Bacaan Kedua dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (2 Korintus 5:2 – 6:24)

Saudara-saudara, kami adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami. Dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: Berilah dirimu didamaikan dengan Allah. 

Kristus yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved