Sejarah Kue Keranjang, Kue Khas Imlek

Salah satu makanan yang wajib ada saat perayaan Imlek adalah Kue Keranjang atau Nian Gao.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/ Christi Mahatma Wardhani
Suasana rumah produksi kue keranjang di Jalan Tukangan Nomor 43 Danurejan Kota Yogyakarta, Sabtu (14/01/2023) 

Oleh karena itu, niangao dipersiapkan untuk dipersembahkan sebelum Tahun Baru Imlek.

Tak hanya itu saja, Nian Gao memiliki legenda lain tentang asal usulnya sekitar 2.500 tahun yang lalu.

Legenda mengatakan bahwa, setelah kematian Wu Zixu (伍子胥, 559–484 SM), seorang jenderal dan politikus kerajaan Wu pada Periode Musim Semi dan Musim Gugur (771–476 SM), raja Yue, Goujian, menyerang ibu kota Wu, dan tentara serta warga Wu terjebak di kota dan tidak ada makanan.

Banyak orang mati kelaparan selama pengepungan tersebut.

Seseorang pun memikirkan kata-kata Wu Zixu yang bermanfaat:

"Jika negara sedang dalam kesulitan dan rakyatnya membutuhkan makanan, pergilah dan gali tiga kaki di bawah tembok kota dan dapatkan makanan".

Para prajurit kemudian melakukan apa yang diperintahkan Wu Zixu dan menemukan bahwa fondasi tembok itu dibangun dengan batu bata khusus yang terbuat dari tepung beras ketan.

Makanan ini menyelamatkan banyak orang dari kelaparan.

Setelah itu, batu bata tersebut dianggap sebagai niangao asli.

Setiap tahunnya, orang-orang membuat niangao untuk memperingati Wu Zixu.

Seiring berjalannya waktu, niangao menjadi apa yang sekarang dikenal sebagai kue Tahun Baru Imlek. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved