Berita DI Yogyakarta Hari Ini
Lestarikan Budaya, Karyawan JTTC Kenakan Pakaian Adat dan Bahasa Jawa Setiap Kamis Pon
Selama satu hari penuh setiap Kamis Pon, para karyawan JTTC Yogyakarta diwajibkan menggunakan pakaian adat dan bahasa Jawa.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Selama satu hari penuh setiap Kamis Pon, para karyawan Jogja Tourism Training Center (JTTC) Yogyakarta diwajibkan menggunakan pakaian adat dan bahasa tradisional jawa.
Hari Kamis Pon ini dipilih sebagai penanda berdirinya Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kadipaten pakualaman yang merupakan cikal bakal pemerintahan di DIY yang ditetepkan melalui UU Keistimewaan.
Direktur Utama JTTC Hairullah Gazali, mengatakan semula kewajiban menggunakan pakaian adat dan bahasa Jawa tradisional pada setiap Kamis Pahing.
Namun pada 2024 ada perubahan hari dalam ketentuan tersebut, yakni diganti pada Kamis Pon.
"Terlepas dari perubahan yang dilakukan oleh pemerintah setempat, penting untuk kita ketahui bahwa upaya ini dilakukan untuk melestarikan budaya Daerah Istimewa Yogyakarta itu sendiri," katanya, Jumat (2/2/2024).
Baca juga: Dukung Program Pemerintah, JTTC Selenggarakan Training Travel Consultant Haji dan Umrah
Hairullah Gazali menuturkan budaya yang lestari akan mempertebal rasa memiliki warga setempat akan budaya itu sendiri.
Ia menjelaskan JTTC sebagai perusahaan yang bergerak di sektor pariwisata mengetahui betul akan pentingnya kekuatan budaya dalam menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Dalam sebuah perusahaan sendiri, menurut Gazali budaya yang kental harus terus dibangun untuk mengenalkan citra akan perusahaan itu sendiri dimata masyarakat luas.
"Berdasarkan alasan tersebut, JTTC mengajak seluruh karyawan korporat untuk turut mengikuti aturan penggunaan pakaian tradisional setiap Kamis Pon yang berlaku saat ini," ujarnya.
Tak hanya menggunakan pakaian tradisional, korporat juga mengajak seluruh karyawan untuk menggunakan bahasa tradisional jawa selama satu hari penuh dalam komunikasinya.
“Perusahaan kami sudah sejak awal mengikuti aturan tersebut jadi sebenarnya perubahan ini bukan hal yang besar untuk kami. Kami berharap dukungan pelestarian kami dapat memberikan inspirasi untuk Perusahaan-perusahaan swasta lain yang ada di Yogyakarta untuk turut melestarikan budaya jawa," pungkasnya. ( Tribunjogja.com )
Dispar DIY Luncurkan Calender of Event, Sport Tourism Terus Dieksplor |
![]() |
---|
Film 1 Kakak 7 Ponakan, Drama Keluarga yang Hangat di Penutupan JAFF 2024 |
![]() |
---|
Festival Angkringan Yogyakarta 2024: Angkat Kuliner Ikonik dengan Sentuhan Modern |
![]() |
---|
Formulasi Kenaikan UMP Mestinya Disesuaikan dengan Kondisi Daerah |
![]() |
---|
Pemda DIY Ikuti Penjurian Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.