Berita Bisnis Terkini

Ekspor Tekstil dan Produk Tekstil DIY Diperkirakan Melemah pada Tahun 2024

Kondisi geopolitik global yang belum stabil diperkirakan menggerus permintaan tekstil dan produk tekstil dari DIY.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

Komoditas lainnya adalah barang-barang dari kulit senilai US$ 47,3 juta atau 11,12 persen. 

Sementara pangsa ekspor terbesar adalah Amerika Serikat dengan nilai US$ 15,6 juta atau 40 persen, kemudian Jerman dengan nilai US$ 3,2 juta atau 8,21 persen, dan Jepang dengan nilai US$ 2,9 juta atau 7,44 persen. 

Dari sisi impor, pihaknya mencatat nilai impor DIY pada November 2023 sebesar US$ 15,3 juta, naik 34,21 persen dibandingkan Oktober 2023.

Sementara tiga besar negara pemasok barang impor sepanjang Januari hingga November 2023 adalah Tiongkok dengan nilai US$ 44,1 juta atau 36,87 persen. 

Kemudian Hongkong dengan nilai US$ 22,7 juta atau 18.98 persen, dan Amerika Serikat dengan nilai US$ 16,9 juta atau 14,13 persen. 

"Pada November 2023, neraca perdagangan surplus US$ 23,7 juta. Sementara dari Januari hingga November 2023, neraca perdagangan DIY surplus US$ 305,7 juta. Namun masih rendah jika dibandingkan dengan neraca perdagangan tahun 2021 dan tahun 2022," imbuhnya. ( Tribunjogja.com

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved