BPBD Bantul Lakukan Uji Coba Sirene EWS Bahaya Tsunami

Uji coba itu dilakukan terhadap 29 EWS yang tersebar di sejumlah pantai selatan Kabupaten Bantul. 

TRIBUNJOGJA.COM/ Tangkapan Layar
Seorang staf Pusdalops BPBD Bantul sedang lakukan uji coba EWS tsunami, Jumat (26/1/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul melakukan ujicoba sirene Early Warning System (EWS) untuk bahaya tsunami.

Manajer Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) BPBD Bantul, Aka Luk Luk Firmansyah, mengatakan uji coba itu dilakukan terhadap 29 EWS yang tersebar di sejumlah pantai selatan Kabupaten Bantul. 

"Dari total tersebut, tujuh di antaranya berbasis togor atau independen, kemudian selebihnya terintegrasi dengan masjid atau tempat-tempat publik berupa Pos SAR Parangtritis maupun Pos SAR Pantai Baru," jelasnya kepada wartawan, Jumat (26/1/2024).

Disampaikannya, uji coba EWS behaya tsunami sebenarnya sudah kerap dilakukan oleh pihaknya.

Di mana, uji coba EWS berlangsung setiap bulan pada tanggal 26 pukul 10.00 WIB, kecuali pada bulan Mei yang dilakukan uji coba EWS pada tanggal 27 pukul 10.00 WIB.

"Mei itu sengaja dilakukan pada tanggal 27 sebagai bentuk refleksi gempa. Jadi, uji coba EWS bahaya tsunami kami samakan dengan gempa bumi," tutur dia.

Adapun maksud dilakukannya uji coba EWS bahaya tsunami tersebut untuk mengetahui kondisi baik atau tidaknya EWS tsunami di Kabupaten Bantul. 

"Uji itu kami lakukan melalui alat aktivator EWS bahaya tsunami yang berada di kantor BPBD Bantul," jelasnya.

Terkait tata cara sistem pengujiannya, kata Aka dilakukan mulai dari aktivasi arahan suara. Aktivasi itu berada di Pusdalops kantor BPBD Bantul

"Karena kelebihan EWS tsunami di Bantul ini bisa memberikan arahan suara, maka di sesi pertama ada pemberitahuan untuk uji coba EWS tsunami," kata Aka.

"Setelah itu ada sesi kedua, berupa menguji sirinenya. Jadi menyalakan sirine EWS tsunami dengan standar nasional. Nanti, satu kali penyalaan sirine itu berlangsung selama satu menit," imbuh dia.

Saat ditanya soal uji coba EWS bahaya bencana longsor dan banjir, Aka mengatakan bahwa hal tersebut belum dilakukan.

"Untuk EWS banjir dan longsor, karena sistemnya belum bisa dikendalikan dari jarak jauh maka belum kami lakukan uji coba," tutup Aka.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved