Tata cara Sholat
Sholat Sunnah Tobat: Waktu dan Tata caranya
Sholat sunnah tobat merupakan sholat sunnah yang bertujuan memohon ampun kepada Allah atas kesalahan atau dosa yang telah diperbuat. Baik dosa kecil
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - Manusia sebagai anak cucu Adam ‘alaihisalam tidak luput dari yang namanya dosa, baik dosa besar maupun dosa kecil, baik dosa yang disengaja ataupun tidak disengaja.
Namun, dengan menumpuknya dosa bukan berarti tidak ada jalan memperbaiki diri. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ، وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ
“Setiap anak keturunan Adam adalah orang yang berbuat kesalahan, dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah orang yang bertaubat” (HR Ibnu Majah).
Allah subahanahu wa ta’ala membuka pintu rahmat dan taubat sebesar-besarnya bagi siapa saja yang ingin bertaubat dan mendapatkan rahmatnya. Dalam hadits disebutkan bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إنَّ اللَّهَ كَتَبَ كِتابًا قَبْلَ أنْ يَخْلُقَ الخَلْقَ: إنَّ رَحْمَتي سَبَقَتْ غَضَبِي، فَهو مَكْتُوبٌ عِنْدَهُ فَوْقَ العَرْشِ
“Sesungguhnya Allah ‘Azza wajalla menetapkan satu ketetapan sebelum menciptakan makhluk yang berisi: sesungguhnya rahmat-Ku jauh melampaui kemurkaan-Ku. Dan itu tercatat di sisi-Nya di atas ‘arsy.” (HR. Bukhari no. 7554)
Satu di antara untuk meminta pengampunan dan rahmat dari Allah adalah dengan melaksanakan sholat sunnah tobat.
Sholat sunnah taubat merupakan sholat sunnah yang bertujuan memohon ampun kepada Allah atas kesalahan atau dosa yang telah diperbuat. Baik dosa kecil atau besar, disengaja atau tidak disengaja.
Dasar hukum yang menganjurkan seseorang bertobat adalah firman Allah subahanahu wa ta’ala yang tertulis pada Al-Qur’an,
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا تُوۡبُوۡۤا اِلَى اللّٰهِ تَوۡبَةً نَّصُوۡحًا ؕ عَسٰى رَبُّكُمۡ اَنۡ يُّكَفِّرَ عَنۡكُمۡ سَيِّاٰتِكُمۡ وَيُدۡخِلَـكُمۡ جَنّٰتٍ تَجۡرِىۡ مِنۡ تَحۡتِهَا الۡاَنۡهٰرُۙ يَوۡمَ لَا يُخۡزِى اللّٰهُ النَّبِىَّ وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا مَعَهٗ ۚ نُوۡرُهُمۡ يَسۡعٰى بَيۡنَ اَيۡدِيۡهِمۡ وَبِاَيۡمَانِهِمۡ يَقُوۡلُوۡنَ رَبَّنَاۤ اَ تۡمِمۡ لَـنَا نُوۡرَنَا وَاغۡفِرۡ لَـنَا ۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ قَدِيۡرٌ ٨
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS. At-Tahrim : 8)
Adapun dalam hadits disebutkan bahwasanya Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ عَبْدٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا فَيُحْسِنُ الطُّهُورَ ، ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ ، ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ إِلَّا غَفَرَ اللَّهُ لَهُ ، ثُمَّ قَرَأَ هَذِهِ الْآيَةَ : “وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
“Tidaklah seorang hamba melakukan dosa, kemudian bersuci dan salat dua rakaat, kemudian memohon ampun kepada Allah, kecuali Allah pasti akan mengampuni dosanya. Kemudian Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat,
وَالَّذِيْنَ اِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً اَوْ ظَلَمُوْٓا اَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللّٰهَ فَاسْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْۗ وَمَنْ يَّغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلَّا اللّٰهُ ۗ وَلَمْ يُصِرُّوْا عَلٰى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ
“Demikian (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, mereka (segera) mengingat Allah lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya. Siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Mereka pun tidak meneruskan apa yang mereka kerjakan (perbuatan dosa itu) sedangkan mereka mengetahui(nya).” (QS Ali Imran: 135).” (HR. Abu Dawud no. 1521)
Tata Cara Sholat Tobat
Tata cara sholat taubat sama seperti sholat yang lainnya. Sholat tobat bisa dilaksanakan dengan jumlah dua rakaat dengan sekali salam.
Sholat sunnah tobat sebaiknya dilakukan sendirian karena memang tidak adanya anjuran untuk melaksanakannya secara berjamaah.
Berikut tata cara sholat sunnah yang sesuai sunnah,
- Dikerjakan dalam rangka bertobat setelah melakukan perbuatan dosa.
- Dikerjakan sebanyak dua rakaat sebagaimana sholat sunnah yang lain.
- Disunnahkan untuk mengerjakan sendirian tidak berjamaah.
- Dunnahkan untuk mengucapkan istigfar dengan lafdz-lafadz yang datang dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam atau dengan kalimat yang mudah diucapkan.
- Dianjurkan memperbanyak amalan baik setelah bertobat.
Waktu Sholat Tobat
Tidak ada waktu yang ditentukan untuk melaksanakan sholat sunnah taubat. Namun, alangkah baiknya sholat sunnah taubat dilaksanakan di sepertiga malam dikarnakan sabda Nabi terkait waktu tersebut,
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأ ُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ
“Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman, ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Ku-kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Ku-berikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Ku-ampuni.” (HR Bukhari dan Muslim)
Selain itu, perlu diketahui tentang waktu-waktu yang terlarang untuk mengerjakan sholat. Adapun waktu-waktu tersebut adalah sebagai berikut,
- Mulai terbit fajar kedua hingga terbit matahari.
- Saat matahari terbit hingga matahari naik sepenggalan.
- Saat matahari persis di tengah-tengah hingga terlihat condong.
- Setelah sholat asar hingga matahari tenggelam.
- Ketika menjelang matahari tenggelam hingga benar-benar tenggelam sempurna.
(MG An-Nafi)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.