Pengetahuan Umum IPS
Materi IPAS Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka: Macam-macam Perlawanan
Dalam buku pelajaran IPAS Kelas 6 SD halaman 33 Bab II di Kurikulum merdeka, ada pembahasan tentang macam - macam perlawanan.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM- Peperangan merupakan salah satu cara yang dilewati bangsa Indonesia untuk terbebas dari penjajah.
Dalam buku pelajaran IPAS Kelas 6 SD halaman 33 Bab II di Kurikulum merdeka, ada pembahasan tentang macam - macam perlawanan.
Perang yang terjadi di Indonesia untuk melawan penjajah terjadi hampir di semua pulau, misalnya Perang Maluku, Perang Diponegoro, Perang Padri, Perang Banjarmasin, Perang Aceh, dan masih banyak lagi.
Perang yang dilakukan rakyat Indonesia tak lepas dari sosok pemimpin dan tokoh yang berani untuk jadi pemimpin melawan penjajah. Salah satunya adalah Perang yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro dan Perang yang dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol.
1. Perang Jawa yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro

Pada abad ke-19 keadaan di pulau jawa khususnya Surakarta dan Yogyakarta makin memprihatinkan. Campur tangan dari Bangsa Belanda memunculkan konflik baru di lingkungan kerajaan. Perang Diponegoro awalnya dipicu oleh kemarahan Pangeran Diponegoro karena Belanda memasang patok - patok di atas tanah leluhur Pangeran Diponegoro. Selain itu juga Belanda membuat kebijakan baru yaitu menaikkan pajak.
Pada perang ini Pangeran Diponegoro menerapkan taktik gerilya yaitu menyerang secara tiba - tiba dan memutuskan jalur pengiriman makanan untuk pasukan Belanda. Hal tersebut membuat Belanda kewalahan dan mengalami banyak kekalahan. Belanda dibawah pimpinan Jenderal de Kock membawa bala tentara bantuan dari Sumatera, Sulawesi, dan Afrika, serta Pantai Gading.
Selain itu Jenderal de Kock juga menggunakan strategi benteng stelsel yaitu membangun banyak benteng untuk mempersempit ruang gerak pasukan dari Pangeran Diponegoro. Pada akhirnya pasukan Diponegoro terdesak dan kalah yang membuat Pangeran Diponegoro harus berunding dengan Belanda. Akan tetapi, Belanda berbuat licik dengan menangkap Pangeran Diponegoro dan kemudian diasingkan ke Makassar lalu meninggal pada 1855.
Perang Diponegoro ini masuk dalam The Great War karena berhasil membuat Belanda kewalahan dan sampai mengerahkan 50.000 tentara dan membuat banyak kerugian sehingga muncul ide cultuurstelsel guna mengganti kerugian dari perang ini.
2. Perang Padri yang dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol

Perang Padri terjadi di Sumatera tepatnya di Minangkabau. Perang ini awalnya dipicu karena pertentangan antara kaum padri dan kaum adat. Kaum adat kalah dalam melawan kaum Padri dan terdesak, yang pada akhirnya kaum adat meminta bantuan kepada Belanda.
Belanda kemudian memanfaatkan kesempatan itu dengan menginginkan wilayah Minangkabau menjadi wilayah kekuasaannya. Dalam perang ini Kaum Padri dipimpin oleh Datuk Bandaro, kemudian setelah meninggal diganti oleh Tuanku Imam Bonjol.
Tuanku Imam Bonjol menerapkan strategi perang gerilya sehingga berhasil mengacaukan pasukan Belanda, yang membuat Belanda kewalahan dan meminta berunding dan melakukan gencatan senjata pada 1825.
Ketika terjadi gencatan senjata, pasukan Belanda dikirim ke Jawa untuk membantu menghadapi perang Diponegoro. Kemudian pasukan Belanda ditarik lagi ke Sumatera untuk melawan kaum Padri dan menguasai wilayah Sumatera Barat. Pasukan Belanda membawa pasukan yang banyak sehingga membuat terjadinya pertempuran hebat pada 1833.
Tuanku Imam Bonjol berhasil ditangkap dan diasingkan ke Cianjur lalu dipindah ke Ambon dan terakhir ke Manado. Pada 1864 beliau wafat lalu dimakamkan di Kampung Pineleng dekat Kota Manado.
(MG Ananda Putri OKtaviani)
Rangkuman Pengetahuan IPAS Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka : Cara Mempertahankan Kemerdekaan |
![]() |
---|
Rangkuman Pengetahuan IPAS Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka : Peristiwa Penting Menjelang Proklamasi |
![]() |
---|
Geografi Kelas 12 : Komponen SIG dan Sumber Informasi Geografis |
![]() |
---|
Materi IPAS Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka: Perjuangan Indonesia Melawan Penjajah |
![]() |
---|
Materi Geografi Kelas 12 : Sistem Informasi Geografis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.