Berawal Utang Rp 2 Juta, Warga Yogya Disekap Oleh Lintah Darat di Sleman, Dipaksa Bayar Rp 28 Juta 

Seorang bos usaha peminjaman uang berkedok koperasi di Pandowoharjo, Kabupaten Sleman ditangkap polisi karena melakukan penyekapan.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin
Kasatreskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian didampingi Kasihumas AKP Lindawati Wulandari menunjukkan pelaku berikut barang bukti kejahatan di Mapolresta Sleman. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Seorang bos usaha peminjaman uang berkedok koperasi di Pandowoharjo, Kabupaten Sleman ditangkap polisi karena melakukan penyekapan.

Pelaku berinisial H alias A, (39) menyekap korbannya IY (42) warga Tegalrejo, kota Yogyakarta karena tidak sanggup membayar bunga utang-piutang yang melambung tinggi.

IY berutang Rp 2 juta namun kurang dari setahun dipaksa harus membayar Rp 28 juta. 

"Korban kaget, ini kok bisa sebanyak itu. Sedangkan dia merasa sudah mencicil Rp 1,7 juta. Menurut keterangan pelaku yang disampaikan kepada korban, uang Rp 28 juta ini untuk membayar bunga dan denda keterlambatan pembayaran," kata Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian, di Mapolresta Sleman, Senin (15/1/2024) kemarin. 

Karena tak sanggup membayar, pelaku menyuruh tiga orang untuk menjemput paksa korban lalu menyekapnya di sebuah kamar rumah yang dijadikan kantor bermodus koperasi di Pandowoharjo, Kabupaten Sleman.

Korban disekap satu hari. Beruntung, sebelum handphonenya disita, saat disekap di kamar tersebut korban sempat mengirim pesan dan share lokasi penyekapan kepada anggota Polisi dari Polres Bantul. 

Anggota Polres Bantul kemudian melanjutkan informasi itu kepada Polresta Sleman. Sebab, lokasi penyekapan ternyata setelah dicek berada di Sleman.

Tim dari Polresta Sleman kemudian bergerak menggerebek lokasi. Di tempat tersebut, Polisi menemukan korban disekap sendirian di sebuah kamar.

Berdasarkan keterangan korban, alasan penyekapan ini buntut dari meminjam uang kepada pelaku sebesar Rp 2 juta rupiah di bulan Desember 2022.

Korban merasa sudah mencicil Rp 1,7 juta. Namun bulan November tepat 11 bulan, korban malah ditagih Rp 28 juta. 

Saat melakukan penggerebekan di rumah pelaku, petugas juga menemukan 3 orang lagi yang sedang dipekerjakan paksa sebagai karyawan koperasi.

Ketiga orang tersebut juga korban peminjaman uang ke pelaku.

Ketiganya dipekerjaan paksa karena tidak sanggup membayar utangnya.

Oleh pelaku, ketiganya kemudian dibayar dengan bayaran yang sangat murah dan tidak boleh diperbolehkan pulang ke rumah.

"3 orang ini merasa tertekan selama ini bekerja dan tidak boleh pulang. Adapun yang boleh pulang hanya sebulan sekali dan sampai mereka bisa melunasi utangnya kepada pelaku," kata dia.

Baca juga: BREAKING NEWS: Sempat Koma 9 Hari, Korban Pengeroyokan oleh 5 Remaja di Magelang Meninggal Dunia

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved