Puisi
Kumpulan Puisi Pramoedya Ananta Toer: Puisi Kutukan Diri , Puisi Untuk Ayah
Berikut contoh puisi karya Pramoedya Ananta Toer, sastrawan Indonesia yang namanya tentu sudah tidak asing dalam dunia sastra.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
Orang-orang datang ke pasar malam, satu persatu, seperti katamu
Berjudi dengan nasib, menunggu peruntungan menjadi kaya raya
Tapi seperti rambu lalu lintas yang setia, sedih dan derita selalu berpelukan dengan setia
Aku tak bisa pulang lagi, Ayah, kuda ini telah menambatkan hatiku di pelananya
Orang bilang, apa yang ada di depan manusia hanya jarak. Dan batasnya adalah ufuk. Begitu jarak ditempuh sang ufuk menjauh. Yang tertinggal jarak itu juga-abadi. Di depan sana ufuk yang itu juga-abadi. Tak ada romantika cukup kuat untuk dapat menaklukan dan menggenggamnya dengan tangan-jarak dan ufuk abadi itu
(MG Anggita Pertiwi)
Halaman 3 dari 3
Berita Terkait: #Puisi
5 Puisi Cocok dengan Cuaca Mendung Hari Ini, Pas Buat Kamu yang Sedang Rindu |
![]() |
---|
Makna Puisi Orang-Orang Miskin Karya W.S. Rendra |
![]() |
---|
Makna Puisi Aku Berkisar Antara Mereka Karya Chairil Anwar, Sebuah Potret Eksistensi Sosial |
![]() |
---|
Makna Puisi Wanita Pengumpul Kayu Bakar Karya Abdul Wachid BS, Kritik Kemunafikan Moral dan Hasrat |
![]() |
---|
Makna Puisi Malam di Kota Khatulistiwa karya Wiji Thukul, Potret Dualitas Kehidupan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.