Berita Sleman Hari Ini

Puluhan Sopir Bus Terminal Jombor Dites Urine, Satu Dinyatakan Positif Pakai Obat Penenang

Sasaran tes urine ini menyasar 25 orang sopir ataupun kenek bus di Terminal Jombor. 

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Ahmad Syarifudin
Petugas BNNK Sleman saat melakukan pemeriksaan sampel urine pada l sopir bus di terminal Jombor, Kamis (28/12/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Puluhan sopir Bus di Terminal Jombor , Kabupaten Sleman dites urine untuk menjamin keamanan maupun keselamatan para penumpang saat mudik di periode Natal dan tahun baru 2024.

Dari puluhan sampel urine sopir yang diperiksa, ada satu yang dinyatakan positif menggunakan Benzodiazepine atau jenis obat psikotropika yang memiliki efek menenangkan. 

Kepala BNNK Sleman Siti Alfiah mengatakan, terkait dengan temuan tersebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Sleman untuk melakukan assessmen awal.

Rencananya, sopir dengan hasil pemeriksaan urine positif akan dimintai keterangan terlebih dahulu terkait dengan riwayat penggunaan obat Benzo tersebut. 

"Hasilnya ada satu yang positif Benzo. Kami sudah koordinasi dengan dishub, akan dilakukan assesmen ya, apabila ada resep dokter maka tidak masalah. Tapi jika tidak ada resep dokter maka akan kami tindak lanjuti," kata Siti, Kamis (28/12/2023). 
 
Tindaklanjut apabila ada yang dinyatakan positif tanpa memiliki resep dokter adalah rehabilitasi.

Siti mengatakan, kegiatan tes urine bagi sopir bus antar kota antar provinsi di Terminal Jombor ini merupakan kegiatan rutin.

Pelaksanaannya bekerjasama dengan Dinas Perhubungan DIY maupun Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman .

Baca juga: BNNK Sleman Lakukan Tes Urine Pada Puluhan Sopir Bus di Terminal Jombor

Sasaran tes urine ini menyasar 25 orang sopir ataupun kenek bus di Terminal Jombor

Kegiatan tes urine ini menurutnya penting sekali dilakukan untuk memastikan keamanan penumpang.

Sebab, sopir bus yang mengonsumsi narkoba saat sedang menjalankan tugasnya akan sangat berbahaya.

Sopir tersebut bisa berhalusinasi.

Hal ini tentu sangat rawan terjadi kecelakaan. 

Sopir bus rentan mengonsumsi obat-obatan berbahaya, karena mereka umumnya berupaya menahan diri agar bisa kuat selama di perjalanan, tapi itu sangat berbahaya. 

"Maka dari itu untuk mendeteksi dini, maka dilakukan tes urine agar semua bisa terdeteksi. Ada 7 parameter yang dites di antaranya Benzo, ganja, tembakau gorila termasuk psikotropika," katanya. 

Kepala Dinas Perhubungan Sleman , Arip Pramana sebelumnya mengatakan kegiatan tes urine ini bagian dari cara untuk meminimalisir kecelakaan yang disebabkan dari faktor pengendara.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved