GEMPA Pangandaran Kamis Pagi 28 Desember, Warga Cilacap Sebut Kasur Goyang

Gempa magnitudo 5,5 mengguncang Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Kamis (28/12/2023).

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
bmkg.go.id
Gempa magnitudo 5,5 mengguncang Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Kamis (28/12/2023). 

Tribunjogja.com - Gempa magnitudo 5,5 mengguncang Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Kamis (28/12/2023).

Gempa Pangandaran magnitudo 5,5 terjadi pada pukul 05.43 WIB. Gempa Pangandaran itu getarannya terasa kuat hingga Tasikmalaya dan sekitarnya.

Berdasarkan informasi dari situs resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berlokasi di 80 kilometer Barat Daya Kabupaten Pangandaran. Pusat gempa berada di kedalaman 14 kilometer.

Kesaksian Warga

Salah satu warga, Indri (27) yang tinggal di wilayah Cilacap Selatan saat dihubungi Tribunbanyumas.com mengaku turut merasakan getaran gempabumi.

Dikatakan Indri bahwa saat terjadi gempa bumi tadi, kasur di kamarnya bergerak dalam waktu beberapa detik.

Kejadian gempabumi itu tentunya membuat dia kaget.

Saat itu juga kata Indri, dia langsung beranjak dari tempat tidurnya dan keluar kamar untuk memastikan kepada teman kos lainnya.

"Kebetulan lagi tiduran, gempanya tidak terlalu besar tapi kerasa, sampai kasur goyang," ungkapnya.

Indri menyebut, getaran gempa yang ia rasakan tidak begitu lama, berkisar 5 detik dan hanya terjadi sekali.

Meski begitu, gempabumi tadi kata Indri sempat membuat dirinya sedikit was-was.

"Tadi agak takut sebenernya, apalagi Cilacap deket pantai.

Setelah keluar kamar langsung cek hp, cari info lokasi gempabumi, ternyata di Pangandaran," jelas Indri.

Sementara itu berdasarkan informasi yang dihimpun, warga di beberapa wilayah di Cilacap diketahui merasakan getaran gempabumi seperti di wilayah Patimuan, Kedungreja, Gandrungmangu, Bantarsari, Cilacap Kota, Kawunganten dan Sidareja

Penjelasan BMKG

Gempa Pangandaran magnitudo 5,5 terjadi pada Kamis (28/12/2023) pukul 05.43 WIB disebabkan oleh dari penyesaran dalam Lempeng Eurasia.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, hasil analisis menunjukkan parameter update menjadi M 5,3.

Sementara itu, pusat gempa berada di laut, tepatnya 94 kilometer arah barat daya Kabupaten Pangandaran dengan kedalaman 41 kilometer.

Ia menuturkan, gempa Pangandaran pagi ini termasuk gempa dangkal.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal," kata Daryono dalam keterangan resminya, Kamis.

Menurutnya, gempa Pangandaran merupakan akibat dari penyesaran dalam Lempeng Eurasia (intraplate earthquake).

Selain itu, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan geser-naik (oblique-thrusting fault).

Daryono memastikan, gempa pagi ini tidak berpotensi tsunami.

Hingga pukul 06.15 WIB, BMKG mencatat adanya satu kali aktivitas gempa susulan (aftershock).

Gempa ini dirasakan di sejumlah wilayah.

Daerah Garut, merasakan getaran gempa dengan skala intensitas IV MMI. Sementara daerah Cilacap.

Palabuhan Ratu, dan Sukabumi merasakan gempa dengan skala intensites III MMI.

Dengan skala itu, getaran dapat dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan truk berlalu.

Untuk daerah Bandung, gempa dirasakan dengan skala intensitas II-III MMI.

Dengan skala itu, getaran dirasakan nyata di dalam rumah, seakan ada truk berlalu. (Tribunbanyumas/kompas.com)

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved