Usai Ditahbiskan, 500 Calon Biksu Lakukan Prosesi Pindapata di Kawasan Candi Borobudur

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Sebanyak 500 peserta Pabbaja Samanera Sementara menjalani prosesi Pindapata di kompleks Candi Borobudur, Kabupaten Magelang , Jawa Tengah, pada Rabu (20/12/2023).

Prosesi Pindapata atau menerima derma (sedekah) diawali dengan para Samanera atau calon biksu yang berbaris rapi di kawasan taman marga utama Candi Borobudur.

Selama menjalani prosesi, para Samanera dibimbing langsung oleh Biksu Sangha

Mereka berdiri dihadapan para umat yang tengah duduk bersila dan bersimpuh. 

Kedua tangan calon biksu tampak membawa wadah sejenis mangkuk berwarna hitam untuk menerima sedekah.

Jelang beberapa saat, ratusan Samanera mulai berjalan secara berlahan.

Berbagai macam barang kebutuhan pokok mulai dari makanan, obat-obatan, hingga alat mandi mulai dimasukkan satu persatu oleh para umat ke dalam mangkok ketika ada biksu yang melintas di hadapan mereka.

Peserta Pabajja yang telah mengenakan jubah warna oranye menerima sedekah sembari menunduk kemudian melanjutkan langkahnya mengelilingi taman sembari menanti pemberian sedekah dari umat lainnya.

Baca juga: 500 Umat Buddha Ikuti Pabbajja Samanera Sementara di Candi Borobudur

Ketua Umum Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia (MBMI) Agus Jaya menjelaskan, prosesi Pindapata merupakan kegiatan penting. 

Terlebih para Samanera hidup dengan melepas keduniawian. 

Mereka tidak mencari nafkah sendiri melainkan bergantung dari sedekah para umat.

"Kegiatan ini sangat penting sekali karena para Bhikkhu itu tidak pegang uang, dan jauh dari duniawi. Jadi, mereka tidak bisa belanja sendiri sehingga umat-lah mendermakan kepada biksu untuk kebutuhan pokok sehari-harinya,” ujarnya.

Ketua Panitia Pabbajja Samanera Sementara Fatmawati mengatakan, kegiatan ini juga memberikan kesempatan kepada umat Buddha untuk membantu dan menyokong kehidupan para Bhikkhu Sangha dan Samanera.

Sehari sebelumnya, peserta Pabbajja Samanera Sementara telah melakukan Pradaksina. 

Mereka mengelilingi Candi Borobudur sebanyak tiga kali sebagai bentuk penghormatan kepada Sang Buddha sebelum melaksanakan upacara pentahbisan.