Pengetahuan Umum IPS
Materi Pelajaran Geografi: Pengertian Desa Beserta Ciri-cirinya
Masyarakat desa adalah sekelompok orang atau individu yang tinggal di suatu tempat dan saling terkait satu sama lain.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM - Masyarakat desa adalah sekelompok orang atau individu yang tinggal di suatu tempat dan saling terkait satu sama lain.
Biasanya dalam suatu masyarakat desa akan terjadi interaksi yang teratur atau terstruktur.
Desa selalu identik dengan lingkungannya masih banyak pepohonan, sehingga udara di sekitarnya segar.
Desa memiliki banyak sebutan dalam masyarakat di Indonesia.
Di wilayah Sunda, desa sering disebut kampung.
Dalam studi geografi banyak ditemukan berbagai macam pengertian tentang desa, dikarenakan adanya perbedaan wilayah pedesaan di berbagai negara.
A. Pengertian Desa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, desa adalah kesatuan wilayah dengan banyak keluarga dengan sistem pemerintahan sendiri (dikepalai oleh kepala desa) atau desa adalah kumpulan rumah di luar kota yang membentuk satu kesatuan.
Menurut Bintarto, Mantan Guru Besar Fakultas Geografi UGM dalam bukunya “Desa-Kota dan Permasalahanya” (1983), menyebutkan bahwa desa adalah perwujudan wilayah yang timbul dari berbagai unsur fisiografis sosial, politik, ekonomi dan kultural dalam hubungan dan pengaruh timbal balik dengan daerah di sekitarnya.
Sementara itu, menurut Sutardjo Kartohadikusumo (1953), desa adalah wilayah kesatuan hukum, yang menjadi tempat tinggal suatu masyarakat, yang mana mereka berkuasa untuk menjalankan pemerintahan sendiri.
Dari ketiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa desa adalah suatu wilayah yang ditimbulkan oleh berbagai unsur fisiografis yang saling berinteraksi, ditandai dengan hubungan keakraban yang tinggi dimana masyarakatnya mayoritas beraktivitas di sektor agraris dan mereka berhak untuk menjalankan pemerintahan sendiri.
B. Ciri-ciri Desa
Kehidupan masyarakat desa pada umumnya dicirikan oleh kegiatan yang bercorak agraris atau pertanian, di mana aktivitas keseharian masyarakatnya masih dipengaruhi oleh lingkungan alam. Hubungan antar masyarakatnya yakni masih memegang teguh tradisi.
Mereka saling mengenal dan memiliki sifat gotong royong dalam kehidupan sehari-hari. Menurut ahli sosiologi, hubungan seperti ini dikenal dengan nama paguyuban (gemeinschaft).
Berikut beberapa ciri-ciri desa:
- Kehidupan masyarakat desa dianggap sangat dekat dengan alam. Dengan demikian, pekerjaan-pekerjaan ditata menjadi homogen dan bergantung pada bidang pertanian, peternakan, dan perikanan.
- Kepadatan penduduk relatif rendah, rasio penduduk antar wilayah rendah, ditunjukkan dengan masih adanya rumah-rumah di desa dengan pekarangan yang tidak berdekatan dengan tetangga.
- Interaksi masyarakat desa lebih intens. Selain itu, komunikasi juga bersifat personal agar kita saling mengenal dan saling membantu.
- Golongan ketua kampung memegang peranan penting
- Masih memegang erat norma agama (religious trend)
C. Potensi Desa
Setiap desa memiliki potensinya masing-masing. Potensi desa juga dibagi menjadi 2 macam potensi fisik dan potensi non fisik.
Berikut potensi desa secara fisik dan non fisik,
Potensi secara fisik
- Tanah, Tanah yang subur dapat menjadi potensi utama bagi suatu desa. Lahan pertanian merupakan contoh pengelolaan dan pemanfaatan potensi tanah oleh penduduk desa guna mencukupi kebutuhannya sendiri. Sementara itu hasil pertanian yang berlebih dapat mereka jual ke kota. Begitu pula sebaliknya, desa juga membutuhkan produk industri dari kota.
- Air, Selain digunakan untuk keperluan sehari-hari, melimpahnya sumber air di desa juga dapat dikelola untuk keperluan irigasi dan industri air minum. Sebagai contoh desa yang memanfaatkan sumber air sebagai industri adalah Desa Kuwolu di Kabupaten Malang, Desa Sigedang di Jawa Barat, Desa Cokro di Klaten Jawa Tengah dan lain-lain.
- Selain itu sumber air lain yang mengandung mineral misalnya, dapat dimanfaatkan untuk objek wisata bagi desa, seperti sumber air panas di Ciater Bandung dan sumber air panas Cangar di Desa Tulungrejo Malang.
- Flora dan Fauna, Potensi flora dapat dilihat dari ketersediaan bahan makanan pokok seperti padi, jagung, dan ketela pohon. Adapun potensi fauna dapat kita identifikasi dengan adanya hewan ternak seperti ternak besar, kecil, hingga unggas.
- Kegiatan peternakan akan menghasilkan produk seperti daging, telur dan susu. Hasil pertanian dan peternakan yang melimpah dapat menghidupkan kegiatan perdagangan suatu desa dan akan meningkatkan kesejahteraan dari penduduk desa tersebut.
Potensi non-fisik
- Masyarakat desa, Masyarakat desa merupakan potensi bagi desa itu sendiri. Merekalah yang mengolah potensi sumber daya yang dimiliki desanya. Masyarakat yang memiliki keterampilan dan semangat gotong royong yang baik akan memberikan dampak positif bagi kemajuan desa.
- Lembaga sosial desa, Potensi non fisik lainnya yang dapat mendorong kesejahteraan suatu desa adalah lembaga sosial. Lembaga sosial desa seperti lembaga pendidikan, adat, hingga koperasi merupakan contoh dari lembaga sosial yang memberikan sumbangsih besar dalam mendukung kegiatan penduduk desa.
- Aparatur desa, Aparatur desa yang jujur dan kreatif dapat menjadi penggerak pembangunan desa. Kreatifitas para pemangku kepentingan dalam membuat program kerja serta identifikasi masalah di desanya akan mendorong kemajuan dalam pembangunan desa di masa depan.
(MG An-Nafi)
Rangkuman Pengetahuan IPAS Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka : Cara Mempertahankan Kemerdekaan |
![]() |
---|
Rangkuman Pengetahuan IPAS Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka : Peristiwa Penting Menjelang Proklamasi |
![]() |
---|
Geografi Kelas 12 : Komponen SIG dan Sumber Informasi Geografis |
![]() |
---|
Materi IPAS Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka: Perjuangan Indonesia Melawan Penjajah |
![]() |
---|
Materi Geografi Kelas 12 : Sistem Informasi Geografis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.