Batas Waktu Ambil Sikap Soal Penyataan Kontroversial Ade Armando, Ini Kata PSI DIY

Ketua DPW PSI DIY, Kamaruddin, mengatakan bahwa pihaknya telah melayangkan surat tuntutan tersebut kepada DPP PSI.

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (PSI DIY), Kamaruddin. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamaruddin, angkat bicara terkait batas waktu pengambilan sikap atas ultimatum yang dilayangkan oleh massa Paguyuban Masyarakat Ngayogyakarta Untuk Sinambungan Keistimewaan (Paman Usman).

Sekadar informasi, pada Senin (4/12/2023) lalu, massa Paman Usman menggeruduk Kantor DPW PSI DIY.

Aksi ini merupakan respons terhadap pernyataan kontroversial politikus PSI, Ade Armando, yang menuduh DIY mempraktikkan politik dinasti.

Massa Paman Usman mengultimatum PSI agar memecat kadernya Ade Armando.

Jubir Paman Usman, Widihasto memberikan deadline-nya paling lama besok atau Rabu 6 Desember 2023.

Paman Usman juga menekankan bahwa jika PSI tidak memberikan respons yang jelas terhadap sikap Ade Armando, warga DIY akan membersihkan simbol-simbol PSI dari wilayah DIY.

Merespon batas waktu ambil sikap atas ultimatum yang dilayangkan Paman Usman, Ketua DPW PSI DIY, Kamaruddin, mengatakan bahwa pihaknya telah melayangkan surat tuntutan tersebut kepada DPP PSI.

"Kita tinggal tunggu saja respon DPP PSI, sebab Ade Armando ini kan caleg PSI dapil DKI, kami kan nggak punya otoritas sejauh itu," terang Kamaruddin, Rabu (6/12/2023).

"DPP PSI sedang mengkaji, karena bagaimanapun Ade  sudah menjadi Daftar Calon Tetap (DCT) caleg DKI Jakarta dan hal tersebut merupakan otoritas dari lembaga penyelenggara Pemilu yakni KPU dan Bawaslu. Prosesnya memang cukup panjang, mohon bersabar menunggu jawaban DPP PSI," tambahnya.

Soal tuntutan Paman Usman yang meminta Ade Armando untuk meminta maaf secara langsung kepada Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X dan masyarakat Yogyakarta, Kamaruddin menilai hal tersebut merupakan langkah yang baik apabila pakar komunikasi itu bersedia datang langsung ke Yogyakarta.

"Sebelum ada aksi, DPW dan DPP PSI sudah menyampaikan permohonan maaf apabila ada ketersinggungan di masyarakat. Namun prinsipnya, kami menghormati keistimewaan DIY. Kalau memang Ade Armando datang ke Jogja untuk minta maaf tentu bagus, kita juga memberi apresiasi juga kalau dia datang minta maaf," pungkas Kamarudddin. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved