Kepala BKKBN Nilai Pembangunan Manusia Perlu Jadi Prioritas Pemkab Kulon Progo Demi Cegah Stunting
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo menilai pembangunan manusia perlu jadi prioritas pemerintah daerah (pemda) dalam mencegah stunting
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) kembali menggelar Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana di Wates, Kulon Progo, Minggu (03/11/2023).
Sosialisasi juga terkait percepatan penurunan stunting.
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo menilai pembangunan manusia perlu jadi prioritas pemerintah daerah (pemda) dalam mencegah stunting.
Tak terkecuali Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo.
"Selama ini pembangunan daerah lebih banyak pada fisik infrastruktur, sedangkan pembangunan manusia belum dijadikan hal utama," kata Hasto.
Minimnya program pembangunan manusia oleh pemda membentuk warga yang minim karakter, kurang motivasi, bahkan etos kerja rendah. Padahal kondisi fisiknya terbilang sehat.
Menurut Hasto, pembangunan manusia juga perlu melibatkan peningkatan mental, sehingga sejalan dengan fisik yang sehat.
Seperti menjaga kondisi kejiwaan dalam keluarga.
"Kondisi mental yang baik juga akan membuat keluarga lebih sehat dan stunting bisa dicegah," ujarnya.
Adapun Pemkab Kulon Progo mencatat angka stunting saat ini di kisaran 9,4 persen.
Sementara data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut besaran stunting Kulon Progo masih di 15 persen.
Meski demikian, Hasto optmistis angka stunting di Kulon Progo bisa turun. Bahkan mendekati target pemerintah pusat di kisaran 14 persen.
"Desember ini kan akan diumumkan data terbarunya, jadi perlu optimistis angka stunting Kulon Progo bisa turun," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo, Sri Budi Utami mengatakan di Oktober 2023 angka stunting mencapai 9,4 persen.
Turun dari bulan sebelumnya sebesar 9,9 persen.
Menurutnya, pencegahan jadi kunci terpenting.
Pencegahan stunting dimulai sejak perempuan masih di usia remaja, dengan memastikan tidak mengalami anemia alias kurang darah.
"Sebab ibu hamil yang mengalami anemia memiliki potensi besar anaknya mengalami stunting," jelas Budi.(*)
Dana Transfer Daerah 2026 Berpotensi Dipangkas Rp200 Miliar, Wali Kota Yogyakarta: Ada Refocusing |
![]() |
---|
Jadi Tuan Rumah Forum Smart City Nasional 2025, Kota Yogyakarta Dorong Realisasi Program Satu Data |
![]() |
---|
Program Genting Perkuat Penanganan Stunting di Sleman |
![]() |
---|
Posisi Pimpinan BPBD dan Kesbangpol Kulon Progo Segera Terisi, Tunggu Keputusan Bupati |
![]() |
---|
Dua RTLH di Patangpuluhan dan Pakuncen Yogyakarta Disasar Program Bedah Rumah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.