Berita DI Yogyakarta Hari Ini

Gelar Apel Siaga Musim Hujan, BPBD DIY Waspadai Pegunungan Menoreh Kulon Progo Rawan Longsor 

Wilayah Pegunungan Menoreh di Kabupaten Kulon Progo diprediksikan paling rawan terhadap bencana tanah longsor saat musim hujan 2023.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
Dokumentasi BPBD DIY
Para personel gabungan TNI-Polri menggelar apel kesiapsiagaan bencana bersama BPBD DIY, Selasa (21/11/2023) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Wilayah Pegunungan Menoreh di Kabupaten Kulon Progo diprediksikan paling rawan terhadap bencana tanah longsor saat musim hujan 2023.

Hal ini disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) DIY saat apel kesiapsiagaan bencana 2023, Senin (21/11/2023).

Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD DIY Lilik Andi Aryanto mengatakan hasil pemetaan awal BPPTKG menyebut terdapat retakan di beberapa titik di wilayah Pegunungan Menoreh .

"Dari hasil pemetaan detailnya memang belum diserahkan ke kami cuma pada saat rakor kemarin menyampaikan bahwa ada beberapa potensi retakan di sana," katanya.

Lilik menjelaskan, area yang berpotensi adanya tanah retak itu telah ditutup oleh instansi terkait sehingga dinyatakan aman saat musim hujan tiba.

Sementara di Kabupaten Gunungkidul , Lilik menerangkan wilayah Semin menjadi perhatian lebih sebab tahun lalu terjadi longor yang cukup parah di kawasan itu.

"Mudah-mudahan tahun ini tetap aman," ucapnya.

Adapun area yang terdapat rekahan dan retakan tanah itu disebut Lilik tidak berada di sekitar pemukiman. 

Baca juga: BPBD DIY Waspadai Ratusan Titik Rawan Pohon Tumbang Pada Masa Peralihan Musim

Lokasinya hanya berupa lahan kosong yang tak berpenghuni. 

"Untungnya tidak dekat dengan pemukiman warga, hanya di lahan saja, jumlahnya belum ya, kami hanya dapat info berdasarkan wilayah pertama di Pegunungan Menoreh kemudian di Gunungkidul . Namun sudah ada upaya dari pemerintah untuk antisipasi," jelasnya.

Kepala BPBD DIY Noviar Rahmad, menambahkan tujuan apel kesiapsiagaan menghadapi musim penghujan ini mengecek kesiagaan dan kesiapan personel, relawan dan seluruh komponen yang terlibat dalam mitigasi kebencanaan. 

"Karena selama sekian bulan sebagian wilayah DIY mengalami kekeringan maka akan potensi jadi bencana terutama longsor, angin kencang, banjir saat masuk musim penghujan ini," ungkapnya.

Dia mengimbau masyarakat yang tinggal di titik rawan longsor melakukan antisipasi dan koordinasi dengan petugas kebencanaan setempat.

Kemudian bagi warga yang bermukim di bantaran sungai juga diingatkan untuk waspada dengan peningkatan debit air serta tidak membuang sampah sembarangan yang berpotensi menyebabkan banjir. 

"Harapan saya masyarakat bisa melakukan persiapan ketika di wilayahnya terjadi bencana, terutama dengan menggunakan segenap komponen masyarakat yang ada di setiap kelurahan," terang dia.

Pihaknya sudah memetakan setidaknya ada 332 kalurahan yang masuk kategori kalurahan tangguh bencana. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved