Kereta Api vs Isuzu Elf di Lumajang

Kondisi Sopir Isuzu Elf Setelah Terlibat Laka Maut di Lumajang

Kepolisian mengkonfirmasi sopir Elf bernama Bayu Trinanto (58) warga Kembang Kuning Kulon, Sawahan, Surabaya selamat dari insiden maut Elf

|
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
surya.co.id/erwin wicaksono
Tim Inafis kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara insiden kecelakaan maut mobil minibus Isuzu Elf versus Kereta Api Probowangi jurusan Banyuwangi-Surabaya, Senin (20/11/2023). 

Sebagai pribadi ia tidak memiliki firasat apapun yang menandai kepergian sang kakak.

Namun, berdasarkan keterangan dari kedua anak korban, Andre dan Deni, kakaknya belakangan ini ingin selalu berdekatan dengan kedua anak kandungnya.

Juni Setiawan mengungkapkan, beberapa tahun sebelumnya, kondisi keluarga sang kakak memang tidak baik-baik saja.

Titik sempat terpisah dan tak bisa bertemu kedua anaknya yang telah dewasa.

Namun, setahun belakangan, Titik kembali bertemu dengan sang anak.

Kesempatan itu tidak ingin disia-siakan oleh sang kakak. Tak pelak, sang kakak ingin selalu bertemu dan dekat dengan sang anak.

"Akhir akhir ini, banyak almarhumah yang diminta dari anaknya. Anaknya sendiri baru setahun ini ketemu. Karena beberapa puluh tahun ini lalu kehilangan kontak. Andre dan Deni," katanya.

"Bukan merantau, kemungkinan ada kesalahpahaman mungkin kurang harmonis, sehingga dalam setahun ini, firasat anaknya ingin kembali ke ibunya. Intinya baru ketemu dan setahun ini hubungan mereka membaik," tambahnya.

Sayang, takdir berkata lain, Titik yang baru merasa lengkap dan sempurna hidupnya dengan kembali berkumpul dengan sang anak, akhirnya berpulang karena kecelakaan lalu lintas saat pulang dari menghadiri acara reunian teman sekolah sewaktu SMA.

Diakui Juni, akhir-akhir ini Titik memang gemar menghadiri acara reunian .

"Berangkatnya sabtu malam. Iya acara teragenda. Jadi beberapa tahun ini, kakak saya temu kangen dengan teman teman SD, SMA, SMP. Dan kakak saya orang single parent, mungkin butuh hiburan," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com, di depan rumah duka, Senin (20/11/2023).

Juni Setiawan mengaku terpukul dengan kejadian mengagetkan tersebut.

Ia mewakili pihak keluarga mengaku pasrah dengan kejadian tersebut. Namun, pihaknya tetap sepakat jika memang ada pihak yang bertanggungjawab atas insiden tersebut, selayaknya untuk dihukum sesuai dengan perundang-undangan berlaku.

Mengapa demikian, pria yang bekerja di Damri tersebut, mengaku memperoleh informasi bahwa kecelakaan tersebut diawali atas adanya dugaan kelalaian dari si sopir.

Si sopir diduga mencari jalur alternatif jalan lain untuk mengantarkan rombongan pulang ke Surabaya, hingga melintasi ruas jalan yang melewati perlintasan KA tersebut.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved