Arti Binatang Liar Masuk Pemukiman, Apakah Pertanda akan Ada Bencana Alam?

TRIBUNJOGJA.COM - Bencana alam adalah peristiwa yang tidak dapat diprediksi dan dihindari oleh manusia.

Namun, menurut Primbon Jawa, ada beberapa tanda-tanda alam yang dapat memberikan petunjuk tentang kemungkinan terjadinya bencana alam.

Primbon Jawa dipakai sebagai panduan untuk melangkah dalam kehidupan sehari-hari.

Bukan berarti mutlak, tetapi bagi sebagian besar masyarakat Jawa masih berpedoman pada buku Primbon Jawa ini.

Dalam Primbon Jawa juga terdapat pertanda dari alam, seperti petir, guntur, matahari, gerhana, gempa, dll.

Dengan mengamati dan memahami tanda-tanda alam ini, kita dapat mengambil langkah-langkah pencegahan atau persiapan untuk mengurangi dampak bencana alam.

Berikut ini adalah arti binatang liar masuk pemukiman yang konon merupakan pertanda bencana alam menurut Primbon Jawa.

Binatang liar masuk ke pemukiman

Binatang liar masuk ke pemukiman adalah peristiwa ketika ada binatang-binatang buas atau berbahaya yang masuk ke daerah pemukiman manusia.

Menurut Primbon Jawa, binatang liar masuk ke pemukiman dapat menjadi pertanda adanya bencana alam yang akan terjadi di habitat binatang-binatang tersebut, seperti longsor, tanah retak, atau hutan terbakar.

Oleh karena itu, perlu adanya gerakan menjaga lingkungan hidup dengan baik dan tidak merusak atau mengganggu habitat binatang-binatang tersebut.

Itulah arti binatang liar masuk pemukiman yang dapat menjadi pertanda bencana alam.

Tentu saja, tidak boleh percaya sepenuhnya pada Primbon Jawa dan mengabaikan ilmu pengetahuan modern.

Namun, juga tidak boleh menganggap remeh tanda-tanda alam ini dan mengabaikan keseimbangan alam.

Perlu adanya kewaspadaan dan siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi di dunia ini dengan bijak dan bertanggung jawab.

Baca juga: Arti Gonggongan Anjing di Malam Hari, Waspada Pertanda Buruk

Baca juga: Arti Pertanda Alam: Terjadi Gempa Bumi Di Malam Hari Berdasarkan Bulan Jawa Menurut Primbon

Anggap konten ini sebagai hiburan ataupun sekedar menambah wawasan mengenai tanda-tanda alam yang tercantum dalam Primbon Jawa, semoga bermanfaat.

(MG Dwi Fitri Rahma Yani)