PP Muhammadiyah Letakkan Batu Pertama Pembangunan Rumah Tahfidz An-Nashir Nitikan
Ketua PP Muhammadiyah, Busyro Muqoddas, mengungkapkan program Rumah Tahfidz An-Nashir sejatinya telah lama disiapkan
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah secara resmi meletakkan batu pertama pembangunan Rumah Tahfidz An-Nashir yang berlokasi di Nitikan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Minggu (19/11/2023).
Keberadaan rumah tahfidz tersebut bertujuan untuk melahirkan generasi-generasi yang tidak hanya matang secara akademis, tapi juga memiliki keunggulan dalam hal spiritualitas.
Ketua PP Muhammadiyah, Busyro Muqoddas, mengungkapkan program Rumah Tahfidz An-Nashir sejatinya telah lama disiapkan, dengan pertimbangan untuk mengembangkan sayap-sayap amal usaha Muhammadiyah di sektor pendidikan.
Menurutnya, hal tersebut menjadi komitmen persyarikatan, sebagai pilar untuk mencerdaskan umat dan bangsa secara luas.
"Ke depan, nasib negeri ini harus semakin disapkan dengan investasi sumber daya manusia. Nah, investasi yang paling bagus adalah lewat pendidikan sejak usia dini," ungkap Busyro.
Ia menuturkan, setelah pembangunannya rampung, Rumah Tahfidz An-Nashir bakal menjadi tanaman Mugammadiyah untuk kepentingan negeri.
Dengan harapan, mampu mencetak santri-santri penghafal Quran yang memiliki etos kerja, kapasitas wirausaha tangguh, sekaligus peka dengan kondisi lingkungan di tempat tinggalnya.
"Harapannya dari rumah tahfidz ini di kemudian hari melahirkan anak-anak yang memiliki kecerdasan spiritual dan kepekaan lingkungan, karena di sini juga diajarkan bagaimana (tata cara) bermasyarakat yang baik," tandasnya.
Sementara, Ketua Takmir Masjid An-Nashir Nitikan, Donny Donavan, menyampaikan, rencananya rumah tahfidz ini bakal dibangun empat lantai yang terdiri dari ruang belajar dan asrama bagi santri.
Adapun Rumah Tahfidz An-Nashir berdiri di atas sebidang tanah wakaf Muhammadiyah, dengan luas lahan mencapai 115 meter persegi.
"Kehadiran rumah tahfidz ini merupakan cita-cita lama kami, dari takmir masjid maupun tokoh masyarakat di Kampung Sorogenen Nitikan," terangnya.
Keinginan tersebut, didasari oleh belum adanya sistem pendidikan Quran yang terpadu, di mana kondisi saat ini masih sebatas pendidkan dasar saja.
Sedangkan, untuk jenjang lanjutan pasca Taman Pendidikan Alquran (TPA) belum tertampung, sehingga pihaknya memandang sebuah kebutuhan mendesak untuk menghadirkan rumah tahfidz.
"Targetnya pembangunan Rumah Tahfidz An-Nashir bisa selesai dua tahun ke depan. Jadi, Insyaallah 2025 sudah bisa ditempati oleh santri. Oleh sebab itu, kami berharap dukungan semua pihak," ujarnya. (*)
Haedar Nashir: Elite Politik Harus Introspeksi, Jangan Melukai Hati Rakyat |
![]() |
---|
Muhammadiyah Ingatkan Bahaya Penyalahgunaan Kekuasaan di Usia 80 Tahun Kemerdekaan Indonesia |
![]() |
---|
Prudential Syariah dan Muhammadiyah Kolaborasi Tingkatkan Literasi Keuangan dan Pengelolaan Wakaf |
![]() |
---|
Ustaz Niki Alma Febriana : LGBT Itu Keliru, Tapi Bukan Jadi Alasan Lakukan Diskriminasi |
![]() |
---|
PP Muhammadiyah dan BPKH Jalin Kerja Sama, Perluas Pemanfaatan Dana Kemaslahatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.