Kata Kata Mutiara

20+ Kutipan dalam Novel Garis Waktu yang Menyentuh dan Bermakna Indah

Berikut ini beberapa kutipan dalam Novel Garis Waktu karya Fiersa Besari yang bermakna indah dan menyentuh.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Gramedia
20+ Kutipan dalam Novel Garis Waktu yang Menyentuh dan Bermakna Indah 

9. Seseorang yang tepat tak selalu datang tepat waktu. Kadang ia datang setelah kau lelah disakiti oleh seseorang yang tidak tahu cara menghargaimu.

10. Dalam realitas kita berdua hanyalah dua orang yang berlari. Aku sibuk mengejarmu, kau sibuk menghindariku. Oh, tenang. Aku tidak lelah. Justru, aku menikmati prosesnya.

11. Aku, biarlah seperti bumi. Menopang meski diinjak, memberi meski dihujani, diam meski dipanasi.

12. Seseorang yang tidak meninggalkan kita di saat sulit, adalah seseorang yang tidak boleh kita tinggalkan ketika kita senang.

Baca juga: Kata-kata Mutiara di Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini

13. Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan ada saatnya kau bertemu dengan satu orang yang mengubah hidupmu untuk selamanya.

14. Aku ingin kau rindukan, aku ingin kau kejar, aku ingin kau buatkan puisi. Lalu, aku akan bertingkah tak peduli, agar kau tahu rasanya jadi aku.

15. Beberapa orang berhenti menyapa bukan karena perasaannya berhenti, melainkan karena telah mencapai titik kesadaran untuk berhenti disakiti.

16. Takkan mulia kau menunggu permintaan maaf. Takkan hina kau meminta maaf terlebih dahulu.

17. Akan tiba saatnya kita temukan alasan paling tepat untuk berjuang. Jika telah tiba, genggam erat. Sesuatu yang istimewa takan datang dua kali.

18. Untuk apa memajang foto kita berdua? Cita-citaku ingin fotomu ada di buku nikahku.

19. Karena sesungguhnya, yang lebih menyakitkan dari melepaskan sesuatu adalah berpegangan pada sesuatu yang menyakitimu secara perlahan.

20. Usia, jarak, waktu dan kelas sosial hanyalah angka bagi dua orang yang saling memperjuangkan satu sama lain.

21. Tidak perlu takut. Tunjukan saja warna-warnimu yang sesungguhnya. Bahkan lukisan terbaik sedunia pun mempunyai pembenci dan pengkritik.

22. Dan hatimu takan memberikan pilihan apapun kecuali jatuh cinta, biarpun logika terus berkata bahwa risiko dari jatuh cinta adalah terjerembab di dasar nestapa.

(MG Lia Ika Agustin)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved