Berita Bisnis Terkini

Ekspor Furniture DIY ke Eropa Turun, Kerajinan Masih Bisa Bertahan

Tidak dapat dipungkiri kondisi global menjadi salah satu penyebab turunnya permintaan mebel DIY.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Bps.go.id
ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ketua Komda Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) DIY, Sapto Daryono menyebut ekspor furniture dari DIY masih mengalami penurunan. 

Tidak dapat dipungkiri kondisi global menjadi salah satu penyebab turunnya permintaan mebel DIY. 

"Ekspor didominasi ke Eropa. Sampai sekarang ini kondisinya cenderung menurun juga," katanya, Kamis (16/11/2023). 

Pihaknya sempat berharap pada market lokal, apalagi pemerintah mendorong agar pengusaha mebel masuk ke E-Katalog.

Namun anggota Asmindo DIY masih mengalami kendala, sehingga belum optimal. 

"Ada angin segar dari pemerintah tentang LKPP dan E-Katalog. Tapi anggota kami masih belum maksimal. Ternyata cukup sulit masuk ke sananya (masuk E- Katalog)," sambungnya. 

Market lokal semakin sulit ditembus karena dibanjiri produk impor dari luar. Produk impor tersebut memiliki harga yang lebih murah.

Sehingga masyarakat cenderung memilih produk yang murah. Padahal dari sisi kualitas produk Asmindo DIY tak kalah baik. 

Apalagi produk mabel DIY juga memiliki unique selling product. 

"Harapannya produk UMKM lokal juga dikasih kue. Sehingga bukan barang impor yang mendominasi. Kalau produk Jogja itu unique selling product nya karena hand made. Nggak ada produk lain yang hand made, semua pakai mesin. Sehingga produk Jogja itu memang berbeda. Kualitas berani diadu," ujarnya. 

Sementara itu, Sekretaris Komda Asmindo DIY, Susilo menambahkan sektor furniture memang masih mengalami penurunan. Namun dari sektor kerajinan masih bisa bertahan. 

"Karena di era yang masih krisis, di Eropa masih ada season (musim). Sehingga mereka hanya beli pernak-pernik kecil untuk mengubah seasoning. Sementara pembelian furniture lebih ditahan. Sehingga pernak-pernik kecil (kerajinan) ini masih lumayan bisa bertahan," imbuhnya. ( Tribunjogja.com

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved