Berita Bisnis Terkini

Ekonomi DIY Tumbuh Positif pada Triwulan III 2023

PDRB Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada triwulan III 2023 tumbuh sebesar 4,96 persen (yoy).

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
pixabay
Ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Berdasarkan rilis BPS , perkembangan ekonomi DIY masih tumbuh positif meski melambat dibanding triwulan sebelumnya.

PDRB DIY pada triwulan III 2023 tumbuh sebesar 4,96 persen (yoy).

Sementara secara kumulatif pertumbuhan ekonomi DIY tahun 2023 tumbuh 5,14 persen (c to c). 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Ibrahim mengatakan pertumbuhan ekonomi DIY perlu didorong keberlanjutan agar dapat tumbuh positif ke depan. 

Menurut dia, ada beberapa tantangan yang perlu diantisipasi, agar ekonomi DIY berkualitas dan berkesinambungan. 

"Beberapa tantangan yang berasal dari perekonomian global maupun domestik perlu diantisipasi, agar dapat mencapai ekonomi DIY yang berkualitas dan berkesinambungan, sehingga mendorong kesejahteraan masyarakatnya," katanya, Rabu (08/11/2023). 

Di samping itu, ia juga mendorong adanya sinergi dan kolaborasi berbagai stakeholder untuk meningkatkan perekonomian DIY. 

Baca juga: Dibanding September, Inflasi Oktober 2023 di DIY Turun Jadi 0,25 Persen

"Sinergi dan kolaborasi antara Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, dan Instansi terkait lainnya akan terus diperkuat guna meningkatkan perekonomian DIY," sambungnya. 

Ibrahim menerangkan faktor yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi DIY pada triwulan III 2023 adalah peningkatan mobilitas masyarakat, tercermin dari kenaikan kunjungan wisatawan dan penyelenggaraan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE). 

Daya beli masyarakat juga masih terjaga, hal ini terlihat dari kenaikan penjualan sepeda motor dan Nilai Tukar Petani (NTP).

Aktivitas produksi pun tumbuh pada triwulan III 2023, terutama untuk hortikultura dan kenaikan konsumsi listrik untuk segmen bisnis. 

Dari sisi lapangan usaha (LU), kinerja perekonomian yang positif terutama disumbang oleh LU Industri Pengolahan, LU Informasi Komunikasi, LU Konstruksi dan LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum.

Penerimaan mahasiswa baru secara offline dan berlangsungnya beberapa proyek pembangunan menjadi faktor pendorong kinerja di beberapa LU tersebut.

"Meski demikian, kinerja positif ekonomi DIY pada periode laporan tertahan oleh pengaruh dinamika cuaca yang mempengaruhi kinerja LU pertanian dan berlalunya kegiatan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri yang berlangsung pada triwulan II 2023," terangnya. 

"Namun demikian, pertanian menjadi salah satu LU dengan bobot terbesar sekitar 7,52 persen mengalami perlambatan dari 5,13 persen (yoy) di triwulan II 2023 menjadi 1,79 persen (yoy) pada triwulan III 2023. Dinamika cuaca yang cenderung kering akibat el nino menyebabkan penurunan produksi padi sehingga menahan kinerja LU Pertanian," lanjutnya. 

Berdasarkan perkembangan tersebut, maka pertumbuhan tahunan PDRB DIY pada triwulan III relatif melambat dari triwulan II 2023 yang tumbuh sebesar 5,16 persen (yoy). 

Dari sisi permintaan, kinerja Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dan Ekspor yang tumbuh positif menjadi penopang perekonomian DIY pada triwulan laporan.

Namun, kinerja ekonomi DIY tertahan oleh perlambatan konsumsi rumah tangga dari 5,19 persen (yoy) pada triwulan II 2023 menjadi 5,16 persen (yoy).

Terlebih pangsa konsumsi rumah tangga merupakan yang terbesar mencapai 53,4 persen. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved