Ini Pertolongan Pertama untuk Mengatasi Keracunan Makanan Basi

Jika makanan basi dimakan dan masuk ke saluran pencernaan maka tubuh bisa terkena bakteri E. Coli, salmonella, botox, campylobacter dan listeria.

Penulis: Santo Ari | Editor: Iwan Al Khasni
healthline
Ilustrasi Mual - Muntah 

TRIBUNJOGJA.COM - Tak sengaja memakan makanan basi bisa mengakibatkan keracunan makanan.

Pasalnya, ketika menyimpan makanan terlalu lama, kemungkinan terdapat bakteri yang tumbuh yang dapat menghancurkan makanan.

Jika makanan basi dimakan dan masuk ke saluran pencernaan maka tubuh bisa terkena bakteri E. Coli, salmonella, botox, campylobacter dan listeria.

Beberapa gejala keracunan makanan basi seperti perut kembung, mual dan muntah serta diare.

Maka dari perlu penanganan secara tepat agar tidak menimbulkan bahaya bagi kesehatan.

Sesuai dilansir dari Ditjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI, berikut beberapa langkah penanganan awal ketika mengalami keracunan akibat makanan basi :

1. Cukupi Kebutuhan Cairan Tubuh

Diare dan muntah akibat dari keracunan makanan bisa menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan.

Untuk mengembalikan cairan yang hilang ini, dapat dilakukan dengan minum lebih banyak air untuk mencegah dehidrasi.

Selain air puti, minumlah minuman elektrolit atau sup hangat untuk mengembalikan cairan dan elektrolit tubuh anda. Minumlah secara perlahan agar tidak mual.

2. Konsumsi Makanan Yang Tepat

Ketika gejala keracunan muncul, anda disarankan untuk tidak memakan makanan apapun selama beberapa jam.

Setelah tubuh merasa nyaman, cobalah makan makanan yang mudah dicerna seperti makanan yang rendah lemak, rendah serat tanpa banyak rasa tambahan seperti bubur, kentang, pisang dan madu.

Anda juga harus menghindari makanan pedas dan berminyak serta makanan dan minuman asam karena dapat memperburuk gejala.

Termasuk menghindari minuman yang mengandung alkohol,kafein atau susu.

Baca juga: Ini Kandungan Buah Tomat dan 6 Manfaatnya untuk Kesehatan

3. Hindari Mengonsumsi Obat Tanpa Resep Dokter

Diare dan muntah pada keracunan makanan adalah proses alami tubuh mengeluarkan racun dari saluran pencernaan.

Pada saat mengalami keracunan makanan sebaiknya hindari obat antidiare seperti loperamide.

Hal itu karena mengonsumsi obat diare dapat memperparah gejala keracunan.

Selain itu gejala diare akibat keracunan makanan tidak selalu memerlukan pengobatan dengan antibiotik.

Ini karena antibiotik tidak mengobati keracunan makanan yang disebabkan oleh virus atau parasit.

Jika gejala tersebut memerlukan pengobatan dengan antibiotik, maka sebaiknya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

4. Konsumsi Jahe

Air jahe memiliki efek menenangkan untuk saluran pencernaan sehingga dapat meredakan mual dan sakit perut.

Selain jahe, keracunan makanan juga bisa diatasi dengan mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik seperti yoghurt.

5. Cukupi Waktu Istirahat

Beristirahatlah yang cukup agar sistem kekebalan tubuh terjaga dengan baik.

Pasalnya, sistem kekebalan tubuh sangat diperlukan untuk melawan bakteri penyebab keracunan.

Selain itu gejala keracunan makanan juga membuat tubuh terasa lemas sehingga nada perlu banyak istirahat untuk memulihkan energi.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved