Tol Jogja Solo

Makam-makam di Trase Tol Jogja-Solo, Ada Tim Gali Kubur hingga Pindah Jenazah

MAKAM-makam yang ada di 12 desa di Klaten bakal direlokasi lantaran terimbas pembangunan tol Jogja-Solo.

|
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA/Ardhike Indah
Regu dari Al Iswat dan warga melakukan pencatatan dan membalut dengan kafan sisa-sisa jenazah dari makam di Desa Brangkal, Kecamatan Karanganom, Klaten 

Pembangunan Jalan Tol Jogja-Solo berdampak dengan berbagai fasilitas umum, mulai sekolahan, gedung-gedung hingga pemakaman. Satu diantara yang kerap menjadi sorotan saat pembangunan tol adalah makam. Dan ini adalah cerita proses pemindahan makam yang terjadi di Klaten, Jawa Tengah.

MAKAM-makam yang ada di 12 desa di Klaten bakal direlokasi lantaran terimbas pembangunan tol Jogja-Solo.

Makam-makam yang terimbas itu ada di Desa Kranggan di Kecamatan Polanharjo, Desa Ngabeyan, Brangkal dan Beku di Kecamatan Karanganom dan Desa Pepe serta Duwet di Kecamatan Ngawen.

Selanjutnya, Desa Jagalan di Kecamatan Karangnongko, Desa Tambakan dan Dompyongan di Kecamatan Jogonalan, Desa Taskombang di Kecamatan Manisrenggo dan Desa Kebondalem Lor di Kecamatan Prambanan.

“Termasuk di Desa Kranggan ada dua (makam), Ngabeyan satu, Brangkal satu, Beku dua, Pepe satu, Duwet satu, Jagalan satu, Tambakan satu, Dompyongan satu, Kebondalem Lor satu, Taskombang dua. Total ada 15, termasuk Kateguhan.

Tim Pengali

Panas terik matahari di atas wilayah Klaten tidak menghentikan pengalian yang dilakukan oleh tim relokasi makam di Desa Brangkal, Karanganom, Klaten.

Dengan keringat bercucuran para pekerja yang diburu waktu kerja keras menyelesaikan relokasi makam yang terdampak pembangunan Jalan Tol Jogja-Solo.

“Ya, sejak Minggu (29/10/2023) kami mulai tirakatan, bedah bumi, langsung setelah Dzuhur, kita mulai (proses relokasi),” kata Ketua Tim Pemindahan Makam di Desa Brangkal, Muhammad Fauzan kepada Tribun Jogja di sela-sela relokasi, Jumat (3/11/2023).

Pemindahan makam memang ditargetkan selesai Jumat (3/11/2023).

Namun, untuk merapikan makam baru yang terletak di barat kompleks makam lama, dibutuhkan waktu hingga Rabu (8/11/2023).

Tim berasal dari warga yang dibantu Al Iswat, kelompok yang sudah berpengalaman merelokasi ribuan makam.

Satu regu berisi sekitar 20 orang.

Ada anggota yang bertugas menggali kubur hingga mengevakuasi mayat.

Sebelum kuburan itu dibongkar, para ahli waris dari orang-orang yang sudah meninggal itu turut dihadirkan untuk menyaksikan prosesi pemindahan jenazah keluarga.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved