Wonderful Riau Island
Kisah Supranatural Encik Walek dan Legenda Meriam Tegak di Kepri yang Mirip Cerita Drama Korea
Inilah 4 versi cerita rakyat atau legenda Meriam Tegak di Desa Batu Berdaun, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau.
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Alifia Nuralita Rezqiana
TRIBUNJOGJA.COM, KEPRI - Indonesia adalah salah satu negara yang sangat kaya cerita rakyat atau legenda.
Tak jarang, legenda dan cerita rakyat di tanah air memiliki kisah unik seperti sebuah film fantasi.
Salah satu cerita rakyat menarik ada di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), tepatnya di Desa Batu Berdaun, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga, Kepri.

Anda bisa klik DI SINI untuk melihat titik lokasi Meriam Tegak di Kepri via Google Maps.
Mengutip TribunBatam.id, ada sebuah petilasan di samping jalan utama menuju Pantai Batu Berdaun, berupa meriam tegak, tertancap dalam tanah dengan ujung menghadap langit.
Separuh bagian meriam tertancap di dalam tanah, sedangkan separuh moncong meriam menghadap tegak ke atas, ke arah langit.
Nama petilasan tersebut adalah Meriam Tegak.

Petilasan itu kini diberi pagar di sekelilingnya dan sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia (RI) pada Kamis (31/8/2023).
Nama Meriam Tegak juga disematkan di samping lokasi petilasan.
Terdapat papan nama permanen bertuliskan, “Benda Cagar Budaya Meriam Tegak Desa Batu Berdaun Kecamatan Singkep Kabupaten Lingga”.
Masyarakat yang sedang berjalan-jalan di sekitar Pantai Batu Berdaun kerap mampir untuk melihat lokasi bersejarah yang menyimpan cerita supranatural tersebut.
Usut punya usut, Meriam Tegak memiliki legenda yang mirip seperti Drama Korea Strong Woman Do Bong Soon dan Strong Girl Nam Soon.
Tokoh perempuan berkekuatan super di balik cerita rakyat Meriam Tegak adalah Cik Walek atau Encik Walek.
Ada empat versi legenda Encik Walek yang tersebar di kalangan masyarakat Desa Batu Berdaun.
Berikut adalah cerita rakyat atau legenda Meriam Tegak, dirangkum Tribunjogja.com dari TribunBatam.id dan laman resmi Disbud Kepri.
Legenda Meriam Tegak Versi #1
Kisah Sepasang Suami-Istri yang Bertengkar, Cik Nuh dan Cik Walek

Pada zaman dahulu, hiduplah sepasang suami dan istri di Desa Batu Berdaun.
Sang suami bernama Cik Nuh dan sang istri bernama Cik Walek.
Pemerhati Sejarah dan Budaya Lingga, Lazuardi, kepada TribunBatam.id, Sabtu (2/9/2023) mengatakan, Cik Walek memakan sebuah cendawan atau jamur yang memiliki khasiat ajaib.
Setelah makan jamur ajaib itu, Cik Walek menjadi sangat kuat, ia punya tenaga super yang tidak menyamai kekuatan manusia pada umumnya.
Cik Walek dan suaminya hidup di sebuah rumah dengan halaman penuh dengan meriam.
Suatu hari, Cik Walek melihat-lihat meriam di halaman rumahnya, sambil memegang salah satu meriam yang ada di sana.
Tiba-tiba, Cik Nuh suaminya bercanda.
“Kenapa cuma dilihat, angkatlah kalau bisa,” kata Cik Nuh kepada istrinya.
Candaan Cik Nuh menuai kesalahpahaman dan membuat ia dan sang istri bertengkar.
Ketika mendengar candaan Cik Nuh, Cik Walek merasa diremehkan dan marah.
Dipenuhi amarah, Cik Walek lantas mengangkat meriam dan melemparkannya sampai meriam itu tertancap ke dalam tanah.
“Jadi, suaminya bercanda, dan bilang kenapa cuma dilihat, angkatlah kalau bisa. Gurauan itu dianggap serius oleh Cik Walek, karena menganggap si suami meremehkannya. Sehingga, Cik Walek penuh emosi dan mengangkat (meriam) hingga menancap meriam itu ke tanah,” jelas Lazuardi, Pemerhati Sejarah dan Budaya Lingga.
Cerita itulah yang dipercaya masyarakat setempat sebagai asal usul Meriam Tegak atau legenda di balik Meriam Tegak.
Cik Walek meninggal dunia, kemudian dimakamkan di Pulau Lalang, Kecamatan Singkep Selatan, Kabupaten Lingga.
Legenda Meriam Tegak Versi #2
Kisah Putri Raja Encek Walek yang mengalahkan Pangeran Terkenal

Menurut keterangan Lazuardi, Pemerhati Sejarah dan Budaya Lingga, ada lagi versi cerita rakyat di balik Meriam Tegak.
Legenda Meriam Tegak versi ini mengatakan bahwa Cik Walek adalah seorang Putri Raja.
Pada zaman dahulu, hiduplah seorang Putri Raja bernama Encek Walek.
Suatu hari, Sang Putri sedang terlibat perkelahian hebat dengan seorang Pangeran terkenal.
Diceritakan bahwa Putri Encek Walek memang memiliki kekuatan di luar nalar.
Ia mengangkat dan menancapkan meriam itu ke dalam tanah.
Setelah meriam tertancap ke dalam tanah, Putri Encek Walek menantang Pangeran untuk dapat melawan dan melanjutkan perkelahian.
Syaratnya, Pangeran harus bisa mencabut meriam tersebut dari dalam tanah.
Namun, ternyata, Pangeran tidak dapat mencabut meriam yang ditancapkan oleh Putri Encek Walek.
Hal tersebut membuat Pangeran kalah dari Putri Encek Walek.
Pangeran pun menerima kekalahannya, lalu memutuskan untuk pergi.
Legenda Meriam Tegak Versi #3
Cerita Rakyat Encik Walek yang Sakti dan Encik Nuh Suaminya

Cerita Rakyat Meriam Tegak versi kali ini adalah legenda yang termuat dalam laman resmi Dinas Kebudayaan (Disbud) Kepulauan Riau.
Pada zaman dahulu kala, di dekat Pantai Batu Berdaun, hiduplah sepasang suami-istri. Suaminya bernama Encik Nuh dan istrinya bernama Encik Walek.
Pada suatu hari, Encik Walek sakit demam dan tidak napsu makan.
Di tengah-tengah demam, Encik Walek ingin menyantap buah mempelam yang pohonnya tidak jauh dari rumahnya.
Karena sedang sakit, Encik Walek minta suaminya, Encik Nuh, untuk memetik buah mempelam yang sudah matang.
Walaupun telah berulang-kali diminta mengambil buah, Encik Nuh tidak menghiraukan permintaan Encik Walek.
Karena Encik Nuh tidak menghiraukan permintaannya, Encik Walek yang sedang demam pun jadi naik darah.
Encik Walik sangat marah, kemudian ia turun ke tanah untuk menunjukkan kekuatannya.
Ia hendak mengangkat meriam yang ada di tepi pantai, supaya suaminya sadar bahwa mengambil buah mempelam adalah pekerjaan yang mudah dibandingkan mengangkat meriam.
Encik Walek ingin menunjukkan bahwa dia bukan perempuan sembarangan yang boleh diremehkan.
Ia yang masih sakit demam mencoba berjalan menuju meriam, lalu ditentengnya meriam itu seperti menenteng raga, lalu dengan marah ia menancapkan meriam itu ke bumi, sampai pangkal meriam terbenam di dalam tanah.
Meriam yang ditancapkan ke dalam tanah menjadi tegak dengan moncong menghadap ke langit.
Melihat istrinya marah sampai mengangkat meriam, Encik Nuh terkejut bukan kepalang.
Dia baru tahu kalau istrinya adalah wanita kuat, bukan orang sembarangan.
Encik Nuh teringat Encik Walek keturunan Orang Kaya Mepar, golongan orang kuat dan sakti.
Encik Nuh pun malu kepada isterinya. Untuk menutup malu, dia pun menampar batang pohon mempelam.
Karena Encik Nuh orang sakti, pohon mempelam yang ditampar bergetar hebat, dahan dan rantingnya berlipat-lipat seperti dihantam angin topan yang maha dahsyat.
Seluruh daun dan buah berguguran ke bumi.
Setelah kejadian itu, Encik Walek dan suaminya, Encik Nuh, hidup rukun dan damai.
Kemudian mereka pindah ke Pulau Lalang yang terletak di sebelah selatan Pulau Singkep.
Di Pulau Lalang, Encik Walek dan Encik Nuh mempunyai keturunan.
Sampai kini, masih dapat ditemukan keturunan Encik Walek dan Encik Nuh di Pulau Singkep.
Encik Walek dan Encik Nuh meninggal di Pulau Lalang dan dimakamkan di sana.
Legenda Meriam Tegak Versi #4
Cerita Rakyat Encik Walek yang Sakti dan Encik Nuh Suaminya

Cerita Rakyat Meriam Tegak versi selanjutnya masih dari Disbud Kepri.
Pada zaman dahulu kala, ada sepucuk meriam di halaman rumah Encik Walek dan Encik Nuh, sepasang suami dan istri yang tinggal di dekat Pantai Batu Berdaun.
Sang istri bernama Encik Walek, sedangkan sang suami bernama Encik Nuh.
Karena meriam itu dianggap mengganggu, Encik Walek meminta suaminya untuk memindahkan meriam ke tempat yang lain.
Encik Nuh mencoba untuk memindahkan meriam itu, tetapi gagal karena tidak kuat mengangkat meriam seorang diri.
Encik Nuh yang gagal mengangkat meriam berpikir keras mencari cara untuk memindahkan meriam.
Di sisi lain, Encik Walek selalu mengingatkan Encik Nuh untuk segera memindahkan meriam.
Karena terlalu sering dingatkan oleh isterinya, Encik Nuh menjadi marah.
Ia mengatakan kepada sang istri, “Jika sanggup, kau saja yang memindahkan meriam,” kata Encik Nuh.
Hubungan Encik Walek dan Encik Nuh menjadi kurang harmonis karena masalah meriam yang belum bisa dipindahkan.
Pada satu hari, Encik Walek melihat lesung kayu yang dibuangnya di belakang rumah terangkat oleh cendawan atau jamur yang tumbuh.
Encik Walek berpikir, tentu ini adalah jamur sakti, sebab tumbuhnya bisa membuat lesung terangkat.
Encik Walek kemudian mengambil jamur itu, lalu dimasak menjadi sayur.
Setelah dimasak menjadi sayur, jamur tadi langsung dimakan Encik Walek sebagai lauk nasi.
Setelah makan sayur cendawan atau sayur jamur, Encik Walek merasa dirinya mempunyai kekuatan besar sampai bisa memindahkan benda-benda berat.
Encik Walek turun ke halaman rumah, ia mencoba mengangkat meriam yang membuatnya dan sang suami bertengkar.
Encik Walek pun berhasil mengangkat meriam.
Dijepitnya meriam itu di bawah ketiak, lalu dicacak di satu tempat yang tidak seberapa jauh dari rumahnya.
Pangkal meriam menancap ke dalam tanah, dengan moncongnya menghadap ke langit sehingga disebut meriam tegak.
Ketika itu terjadi, Encik Nuh tidak berada di rumah.
Saat Encik Nuh pulang, dia sangat terkejut melihat meriam telah hilang dari halaman rumahnya.
Encik Nuh bertanya pada istrinya, ke mana perginya meriam di halaman rumah mereka.
Encik Walek berkata, dialah yang memindahkan meriam dan menunjukkan tempat meriam diletakkan.
Encik Nuh sangat terkejut melihat meriam tercacak di atas tanah.
Dia merasa malu, sebab selama ini dia belum berhasil memindahkan meriam itu, dia bahkan meremehkan kemampuan isterinya.
Encik Nuh meminta maaf kepada Encik Walek dan hubungan mereka kembali harmonis.
Encik Walek tidak pernah membuka rahasia tentang dirinya yang telah makan cendawan ajaib.
Meriam yang dicacak Encik Walek dipercaya masyarakat tidak akan dapat dipindahkan karena mengandung kekuatan gaib.
Itulah cerita rakyat yang dipercaya menjadi asal usul Meriam Tegak, petilasan yang sudah sah jadi WBTB di Kepri.
Baca juga: LEGENDA Pulau Senoa di Natuna Kepri, Konon Wanita Hamil yang Berubah Jadi Pulau Berbentuk Manusia
Baca juga: 4 Alasan Anda Wajib Mampir ke Pantai Trikora 3, Pantai Batu Granit di Kepri yang Cantik Menawan
Dukungan Pemerintah untuk Pariwisata Kepri

Wisata Kepri sempat terpuruk ketika dihantam pandemi Covid-19. Namun, perlahan-lahan Pariwisata Kepri mulai bangkit lagi.
Pelaksana tugas (Plt) Kadispar Kepri, Luki Zaiman Prawira berharap, kekayaan wisata alam dan wisata budaya di Kepri dapat menjadi daya tarik wisatawan untuk singgah dan berlibur di Kepri.
“Kini saatnya dunia pariwisata kita di Kepri. Khususnya Kota Batam kembali hidup. Sehingga, kunjungan wisman terus mengalami kenaikan,” kata Luki.
Pemerintah Provinsi Kepri juga telah menetapkan sejumlah kawasan wisata strategis yang dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) Gubernur Kepri Nomor 1263 tahun 2022 tentang, Destinasi Pariwisata, Kawasan Strategis Pariwisata dan Daya Tarik Wisata Provinsi Kepri.
Dalam SK Gubernur Kepri tersebut, Kabupaten Lingga, tempat di mana Meriam Tegak berada, memiliki sejumlah wisata seru yang diunggulkan pemerintah.
Wisata menarik di Kabupaten Lingga antara lain :
- Air Terjun Resun
- Pemandian Air Panas
- Museum Linggam Cahaya
- Situs Istana Damnah
- Air Terjun Lubuk Papan
Selain itu, ada juga Pantai Batu Berdaun yang dekat dengan Meriam Tegak.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad berharap, penetapan kawasan wisata strategis bisa memajukan kesejahteraan masyarakat, meratakan kesempatan berusaha dan optimalisasi potensi ekonomi dan karakteristik daerah.
Ia juga ingin mengangkat nilai-nilai budaya, agama, adat istiadat, dan menjaga kelestarian alam di Kepri lewat SK Gubernur tersebut.
“Diperlukan penentuan wilayah pariwisata dan daya tarik wisata agar pengembangan yang dilakukan dapat lebih terarah,” kata Gubernur Kepri Ansar Ahmad. (Tribunjogja.com/ANR)**
Kabupaten Lingga
Kepri
Kepulauan Riau
Legenda
cerita rakyat
Meriam Tegak
Legenda Meriam Tegak
asal usul Meriam Tegak
Strong Girl Nam Soon
Drama Korea Strong Woman Do Bong Soon
Drama Korea
Desa Batu Berdaun
Dinas Pariwisata Kepri
Pariwisata Kepri
Wonderful Riau Island
Mengungkap Ritual Bakar Tongkang di Batam: Sejarah, Makna, dan Pesona Tradisi Tionghoa |
![]() |
---|
Spesial Border Treatment untuk Kepri Diharapkan Gairahkan Kunjungan Wisatawan Mancanegara |
![]() |
---|
Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Riau Bahas Kerjasama Berbagai Bidang Bersama Konsul Malaysia |
![]() |
---|
Sejarah Benteng Bukit Kursi di Pulau Penyengat Kepri Dulu Sentral Pertahanan Kini Jadi Tempat Wisata |
![]() |
---|
4 Rekomendasi Camilan Lezat Oleh-oleh Khas Batam Kepulauan Riau Ada Kue dan Keripik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.