Berita Gunungkidul Hari Ini

Lurah di Gunungkidul Jadi Korban Kekerasan Oknum TNI yang Istrinya Tak Lolos Seleksi di Kalurahan

Lurah Pampang, Kapanewon Paliyan, Kabupaten Gunungkidul, Syaiful Khohar menjadi korban pemukulan oknum aparat TNI Babinsa berinisial GA yang bertugas

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Nanda Sagita Ginting
Korban atas nama Syaiful Kohar saat menceritakan kejadian penganiayaan kepada wartawan, Jumat (27/10/2023). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Lurah Pampang, Kapanewon Paliyan, Kabupaten Gunungkidul, Syaiful Khohar menjadi korban pemukulan oknum aparat TNI Babinsa berinisial GA yang bertugas di Kodim 0730/Gunungkidul.

Syaiful menjelaskan, aksi kekerasan ini diduga muncul karena sang istri dari oknum aparat TNI tersebut, dinyatakan tidak lolos seleksi pamong kalurahan.

Oknum TNI itu menuding proses seleksi perangkat kalurahan tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Serta, adanya tudingan intervensi dari pihak lurah terkait hasil seleksi tersebut.

Baca juga: Dispar Gunungkidul Minta Pengelola Obwis Perhatikan Keselamatan Turis,Terutama Atraksi Risiko Tinggi

“Ada tuduhan lurah (saya) mengintervensi seleksi perangkat. Padahal, tidak ada keterlibatan saya (lurah) di sana. Tahapan seleksi dilakukan panitia sesuai regulasi,” tuturnya saat ditemui pada Jumat (27/10/2023).

Syaiful pun menceritakan kejadian penganiayaan ini, berawal ketika oknum TNI mendatangi rumahnya sambil berteriak-teriak, pada Kamis (26/10/2023) sekitar pukul 02.30-03.00 WIB.

Saat itu, oknum TNI dalam keadaan marah dan emosi.

"Kemudian, saat saya menemui oknum TNI itu, muka saya ditempeleng. Karena, posisi saya yang mepet ke tembok, membuat kepala bagian belakang (saya) terbentur ke tembok," ujarnya.

Akibat suasana kegaduhan itu, kata dia, membuat anggota kelurganya pun panik.

Bahkan, Ibu, istri, dan anaknya menangis ketakutan.

"Ibu, istri, dan anak saya itu menangis semua, mereka ketakutan. Bahkan, sampai sekarang masih ada rasa trauma," papar dia.

Dia mengatakan, warga lain pun yang mendengar kericuhan itu mendatangi rumahnya.

Bahkan, beberapa warga sempat melerai.

"Ada beberapa warga juga yang melihat (kejadian itu)," terangnya.

Setelah peristiwa kekerasan itu, kata Syaiful, dirinya dan oknum TNI tersebut sempat bersama-sama ke kantor polisi. 

Dan, saat itu diselesaikan secara kekeluargaan.

"Jadi, bersama Komandan Kodim 0730/GK di sana mereka berjanji bisa untuk memproses kejadian ini secara internal, semoga benar-benar ditepati. Saya dan keluarga trauma, terlebih lagi ibu saya yang melihat kejadian secara langsung. Bahkan, saya juga sempat meminta pemeriksaan kesehatan ke RSUD Wonosari. Sebab, usai ditempeleng saya merasakan panas di bagian hidung dan pening di bagian kepala," terangnya.

Sementara itu, Komandan Kodim 0730/GK, Letkol Kav Anton Wahyudo saat dikonfirmasi membenarkan adanya kasus kekerasan yang melibatkan anggotanya yang bertugas sebagai Babinsa di wilayah tersebut

Ia mengatakan, peristiwa itu terjadi merupakan kesalahpahaman semata dan kasus sudah diselesaikan secara kekeluargaan setelah kejadian.

"Korban atas nama Lurah Pampang, Syaiful Kohar beserta keluarga juga telah memaafkan. Tidak hanya pelaku, saya juga mendatangi rumah korban untuk mediasi,” ujarnya.

Sedangkan untuk anggotanya tersebut,kata Anton, pihaknya sudah memanggil yang bersangkutan untuk penegakan disiplin secara internal . 

"Yang bersangkutan saat ini sudah di panggil ke Korem Yogya untuk dimintai keterangan dan diproses sesuai dengan aturan yang berlaku,"urainya. (ndg)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved