DOWNLOAD Logo Resmi Sumpah Pemuda 2023: Tema Bersama Majukan Indonesia, PDF, JPG, AI, Twibbon

TRIBUNJOGJA.COM - Menyambut Hari Sumpah Pemuda, pemerintah merilis logo resmi sekaligus tema berbeda di setiap tahunnya.

Di tahun 2023 ini, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) meluncurkan logo resmi untuk momen bersejarah bagi para pemuda Indonesia yang mengambil tema “Bersama Majukan Indonesia”.

Sumpah Pemuda menjadi momen berharga bagi masyarakat Indonesia. Sebab, di hari inilah para pemuda Tanah Air berjuang menyatukan visi, misi dan semangat untuk mewujudkan Indonesia merdeka.

Di tanggal 28 Oktober itulah menjadi ikrar yang akhirnya menjadi landasan persatuan dan identitas nasional hingga saat ini.

Sumpah Pemuda dicetuskan pada Kongres Pemuda II yang digelar selama dua hari pada 27-28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta).

Dua tahun sebelumnya, Kongres Pemuda I sempat digelar pada 30 April hingga 2 Mei 1926 dan dihadiri oleh banyak perwakilan pemuda dari seluruh wilayah Indonesia.

Namun, perbedaan pandangan membuat kongres ini berakhir tanpa hasil yang memuaskan. Karena itulah muncul kesepakatan untuk menggelar Kongres Pemuda II.

Dalam kongres kedua inilah lahir Sumpah Pemuda yang juga menjadi penanda bersatunya pemuda dalam satu tanah air, bangsa, dan bahasa yang sama, yaitu Indonesia.

Isi Sumpah Pemuda:

1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia

2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia

3. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia

Sejarah lahirnya Sumpah Pemuda bermula dari Kongres Pemuda II yang digagas oleh Persatuan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) dan dihadiri oleh organisasi pemuda. Di antaranya Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Pemoeda Indonesia, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Sekar Rukun, Jong Ambon, dan Pemuda Kaum Betawi.

Kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat untuk menghasilkan Sumpah Pemuda.

Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng.