PENGAKUAN Saksi Setelah Kejadian Jembatan Kaca di Banyumas Pecah, Warga Klaten Kritis
NasiB naas menimpa wisatawan asal Cilacap. Bermula dari foto selfie di wahana jembatan kaca
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com Banyumas - Nasib naas menimpa wisatawan asal Cilacap. Bermula dari foto selfie di wahana jembatan kaca, satu orang meninggal dunia karena terjatuh dari ketinggian.
Mereka adalah rombongan wisatawan yang mendatangi wahana jembatan kaca Wisata Hutan Pinus Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas.

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunBanyumas, ada total 11 wisatawan asal Cilacap berada di jembatan tersebut.
Dari 11 orang tersebut terbagi menjadi dua kelompok, yaitu ada yang menjadi 7 orang dan ada yang menjadi 4 orang.
4 orang wisatawan yang semuanya adalah wanita sedang berswafoto itu tiba-tiba terjatuh.
2 diantaranya jatuh langsung ke tanah dan 2 lainnya ada yang tersangkut.
Satu dari dua orang yang jatuh dinyatakan meninggal sementara satunya lagi dalam kondisi kritis.
Korban tewas atas inisial FA (49) warga Kertayasa, Banjarnegara.
Sedangkan yang kritis atas inisial A (41) asal Desa Widodomartani, Klaten.
Dilansir dari Kompas.com, ada kesaksian setelah tragedi itu.
Sunarto menceritakan, peristiwa tersebut sempat menimbulkan suara cukup keras.
"Saya lagi di sini tiba-tiba dengar suara 'glok, kropyak-kropyak' dari suara pecahan kaca," kata penjaga toilet ini di lokasi kejadian, Rabu siang.
Sunarto yang berada di jarak sekitar 20 meter dari lokasi kejadian lantas berlari dan melihat dua orang terjatuh.
Sedangkan dua lainnya tersangkut di rangka jembatan.
"Saya lihat dua jatuh ke bawah, dua tersangkut. Dua orang yang jatuh itu tidak sadarkan diri, ibu-ibu semua," ujar Sunarto.
Sunarto lantas berteriak meminta pertolongan kepada orang di sekitar lokasi kejadian.
"Saya langsung teriak-teriak meminta tolong kepada orang-orang yang sedang kerja," kata Sunarto.
Petugas Turun Tangan
Satreskrim Polresta Banyumas melibatkan Labforensik Polda Jateng untuk memeriksa kelaikan jembatan kaca di kawasan wisata hutan pinus Limpakuwus.
Termasuk pengelola wisata yang saat ini tengah dalam pemeriksaan pihak kepolisian atas kejadian tewasnya wisatawan karena terjatuh dari wisata jembatan kaca, Rabu (25/10/2023) pukul 10.00 WIB.

Kapolresta Banyumas, Kombes Edy Suranta Sitepu mengatakan untuk kondisi dan kelaikan jembatan akan dikaji oleh tim ahli.
"Termasuk apakah dilihat dari kajian ini jembatan layak atau tidak," katanya kepada Tribunbanyumas.com.
Selain polisi, Petugas Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten memeriksa jenis kaca yang digunakan pada Jembatan kaca The Geong di Hutan Pinus Limpakuwus.
Petugas DPU Bidang Penataan Bangunan, Imam Wibowo mengatakan bahwa jenis kaca yang digunakan adalah tipe kaca tempered.
"Kita lihat jatuhnya kaca yang pecah bukan konstruksinya.
Baru melihat jenis kaca dan tipe kaca tempered dan kita akan ukur ketebalan secara detail dan tiap kaca beda perlakuan sendiri apakah pecahnya jadi serpihan atau lempengan," katanya kepada Tribunbanyumas.com.
Terkait spesifikasi akan dilihat bagaimana perencanaan dan SOP semestinya.
"Kaca ini mesti dilihat apa yang direncanakan pemilik wahana misal untuk beban berapa dan berapa orang," jelasnya.
Sehingga tidak mesti berapa ketebalannya tetapi lihat juga pola pengunjung.
"Penyebabnya sendiri belum tahu tapi kaca yang pecah adalah satu lempeng ukuran kaca 122.4 cm.
Kalau lihat tempat jatuhnya itu di dekat sama tumpuan, bukan karena di konstruksi tapi kami belum bisa menyimpulkan," ungkapnya. (Tribunbanyumas/kompas)
Gempur Rokok Ilegal: Media dan Kampanye Publik Jadi Kunci, Bea Cukai Ajak Masyarakat Aktif |
![]() |
---|
Bupati Hamenang Beberkan Alasan Memilih Jaka Purwanto sebagai Pj Sekda Klaten |
![]() |
---|
Apa Kata Bupati Klaten Seusai Lantik Penganti Sekda Jajang yang Terjerat Korupsi |
![]() |
---|
Cerita Warga Gergunung Klaten Borong Beras GPM, Bupati: Jaga Stabilitas Harga |
![]() |
---|
Gerakan Pangan Murah Klaten Gelontorkan 1 Ton Beras, Gula Pasir dan Minyak goreng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.