Penularan HIV Tertinggi di Klaten Lewat Penyuka Sesama Jenis alias LSL

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Klaten menemukan sebanyak 1.598 kasus warga Klaten tertular Human Imunnodeficiency Virus (HIV)

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Istimewa
Ilustrasi penyuka sesama jenis 

Jumlah Anggota Grup Sosial Media LSL Naik Pesat

Klaten Tribunjogja.com -- Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Klaten menemukan sebanyak 1.598 kasus warga Klaten tertular Human Imunnodeficiency Virus (HIV) sepanjang 2007 hingga Juni 2025. 

Virus yang menyebabkan penyakit mematikan itu mayoritas menular lewat aktivitas seksual tidak aman atau menyimpang.

Penularan HIV dari kelompok penyuka sesama jenis atau Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL) menjadi yang paling tinggi di Kabupaten Klaten

Berdasarkan data KPA Klaten, penularan HIV dari kelompok LSL mengalami peningkatan 16,7 persen dengan total 168 kasus. 

Hal itu terungkap dalam Sosialisasi HIV dan Perilaku LGBT yang digelar KPA Kabupaten Klaten di Pendopo Pemkab Klaten, pada Jumat (3/10/2025). 

Hadiri Sosialisasi Komisi Penanggulangan AIDS Klaten, Ini Pesan Hamenang untuk Generasi Muda

HIV

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, khususnya sel darah putih jenis CD4 yang berperan penting dalam melawan infeksi.

 Jika tidak ditangani, HIV bisa berkembang menjadi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), yaitu tahap akhir di mana sistem imun sudah sangat lemah

HIV menular melalui kontak dengan cairan tubuh tertentu dari orang yang terinfeksi:

  • Darah
  • Air mani
  • Cairan vagina
  • Cairan anus
  • ASI (Air Susu Ibu)

Penularan bisa terjadi melalui:

  1. Hubungan seksual tanpa kondom
  2. Penggunaan jarum suntik tidak steril
  3. Transfusi darah yang terkontaminasi
  4. Ibu ke bayi saat kehamilan, persalinan, atau menyusui

Pengaruh Konten Berbau LGBT

Kegiatan itu diikuti puluhan peserta kalangan civitas akademik atau mahasiswa dari lima perguruan tinggi di Bumi Bersinar. 

Sekretaris KPA Kabupaten Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan peningkatan tersebut bisa terjadi salah satunya karena pengaruh trendsetter konten berbau LGBT yang tersebar masif di media sosial. 

Selain itu, pihaknya juga menyoroti aktivitas grup media sosial yang mengarah ke unsur penyimpangan seksual. 

Lantaran, jumlah anggota grup tersebut mengalami peningkatan drastis hanya dalam waktu dua tahun. 

Berdasarkan penelusuran KPA Klaten di media sosial Facebook, pada 2023 jumlah anggota grup yang mengarah ke perilaku seks menyimpang semisal LSL atau LGBT tercatat sebanyak 7.059 akun. 

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved