Puisi Goenawan Mohamad

Puisi Teleskop Goenawan Mohamad: Ia memandangimu dari jauh sebuah teleskop tua

Puisi Teleskop Goenawan Mohamad: Ia memandangimu dari jauh: sebuah teleskop tua

Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Yudha Kristiawan
zoom-inlihat foto Puisi Teleskop Goenawan Mohamad: Ia memandangimu dari jauh sebuah teleskop tua
TRIBUNJOGJA.COM
Goenawan Mohamad. Puisi Teleskop Goenawan Mohamad: Ia memandangimu dari jauh: sebuah teleskop tua

Puisi Teleskop Goenawan Mohamad


Ia memandangimu dari jauh: sebuah teleskop tua, yang tak akan kelihatan,

seseorang yang sedikit sok-tahu tapi maklum: pejalan cahaya yang sebenarnya takut

menyentuhmu.

 

Itu sebabnya, nak, pada suatu sore, ia bertekad pergi ke pohon tumbang itu, tempat

kau pada suatu hari duduk. Tak ada jejak di sana. Mungkin tubuhmu selamanya tak

menginjak bumi: seperti capung dengan mata yang tak tampak dan sayap yang

bergetar berulang kali.

 

Ia tahu tanganmu menanting jam. Berkeringat. Tapi ia tak akan berani menghambur

ke depan menawarkan akhir yang lain. Ia hanya akan kembali memandangimu dari

jarak yang tak tentu. Merasa makin tua, merasa makin jauh, dalam ruang yang

memuai, meskipun ia tetap sisipkan teleskop itu

 

di saku jaketnya. Sebenarnya sejak tahun itu, sejak ia melihatmu terdiam di depan

pintu itu, ia sudah ingin berkata: Lihat, aku tak menguntitmu. Tapi ia tak pernah yakin

kepada siapa ia berkata. Ia cuma yakin suaranya tak mengejutkan. Hanya jam itu, di

tanganmu, yang selamanya mengejutkan.

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved