Jelang Musim Penghujan, BPBD DIY Petakan Baliho dan Pohon Rawan Tumbang

Upaya mitigasi akan dijalankan dengan berkoordinasi bersama BPBD kabupaten dan kota di masing-masing wilayah. 

Dokumentasi BPBD Sleman
Petugas BPBD Sleman melakukan evakuasi pohon tumbang akibat angin kencang, Minggu (15/10/2023) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY bersama BPBD di tingkat kabupaten/kota akan segera memetakan keberedaan pohon dan baliho rawan tumbang jelang musim penghujan

Karena di musim penghujan, tak jarang disertai dengan angin kencang yang menyebabkan pohon dan papan reklame ambruk.

Adapun awal musim penghujan di DIY berdasarkan prediksi BMKG diperkirakan akan berlangsung pada November mendatang sampai puncaknya pada Februari 2024. 

Kepala Bidang Penanganan Darurat Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan BPBD DIY, Lilik Andi Aryanto, mengatakan pada tahun lalu kejadian baliho dan papan reklame ambruk cukup banyak terjadi.

Pihaknya pun meminta kepada masyarakat untuk melakukan antisipasi misalnya dengan melakukan pelaporan.

"Banyak ancaman yang perlu diwaspadai pada masuknya musim penghujan nanti di antaranya banjir, tanah longsor, dan angin kencang," katanya, Senin (23/10/2023). 

Lilik menambahkan, upaya mitigasi akan dijalankan dengan berkoordinasi bersama BPBD kabupaten dan kota di masing-masing wilayah. 

Selain itu juga ada pemetaan daerah rawan bencana serta pengecekan saluran irigasi yang diharapkan bisa dilakukan oleh semua unsur. 

"Tahun lalu banyak sekali kejadian pohon tumbang ada sekitar 1.000 lebih dan masyarakat harapannya juga memangkas pohon yang terlalu rindang untuk meminimalisir kejadian," katanya. 

Sementara untuk baliho dan papan reklame juga jadi perhatian. Terlebih pada November mendatang mulai memasuki tahun politik ditandai dengan dimulainya tahapan kampanye Pemilu 2024. 

Baliho berukuran jumbo maupun papan reklame dari partai politik dan para tokoh diminta untuk diperiksa kekuatan serta keamanannya terlebih saat angin kencang melanda. 

"Pada tahun lalu baliho dan spanduk juga banyak yang roboh. Menjelang musim hujan ini hendaknya dicek apalagi masa kampanye tentunya banyak yang memasang baliho baik yang permanen atau bambu. Pada saat memasang hendaknya diperhatikan kekuatannya agar saat ada angin kencang baliho itu aman," kata Lilik. 

Sementara Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Jogja, Reni Kraningtyas, menuturkan meskipun di beberapa wilayah sudah berlangsung hujan kecil, namun awal masuknya musim penghujan di DIY diprediksi baru dimulai pada November mendatang, dan akan berlanjut sampai Februari yang merupakan masa puncaknya. 

"Prakiraan curah hujan Oktober masih 100 mm per bulan belum masuk musim hujan. Pada November sudah 200 mm per bulan jadi sudah masuk kriteria awal musim hujan, ini ditandai dengan tiga dasarian berturut-turut di atas 150 mm," jelas dia. 

Selanjutnya hasil analisis BMKG menyebutkan bahwa pada Desember curah hujan berada di angka 201 mm sampai 400 mm per bulan dan Januari 200 mm sampai 400 mm per bulan. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved