Puisi Kahlil Gibran
Puisi Pikiran Dan Samadi Kahlil Gibran: Hidup menjemput dan melantunkan kita dari satu tempat
Puisi Pikiran Dan Samadi Kahlil Gibran: Hidup menjemput dan melantunkan kita dari satu tempat
Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Yudha Kristiawan
Puisi Pikiran Dan Samadi Kahlil Gibran
Hidup menjemput dan melantunkan kita dari satu tempat ke tempat yang lain;
Nasib memindahkan kita dari satu tahap ke tahap yang lain.
Dan kita yang diburu oleh keduanya, hanya mendengar suara yang mengerikan, dan hanya melihat
susuk yang menghalangi dan merintangi jalan kita.
Keindahan menghadirkan dirinya dengan duduk di atas singgahsana keagungan;
tapi kami mendekatinya atas dorongan Nafsu ;
Merenggut mahkota kesuciannya, dan mengotori busananya dengan tindak laku durhaka.
Cinta lalu di depan kita, berjubahkan kelembutan ;
tapi kita lari ketakutan, atau bersembunyi dalam kegelapan, atau ada pula yang malahan
mengikutinya, untuk berbuat kejahatan atas namanya.
Meskipun orang yang paling bijaksana terbongkok kerana memikul beban Cinta,
tapi sebenarnya beban itu seiringan bayu pawana Lebanon yang berpuput riang.
Kebebasan mengundang kita pada mejanya agar kita menikmati makanan lazat dan anggurnya ;
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.