Puisi Kahlil Gibran

Puisi Pikiran Dan Samadi Kahlil Gibran: Hidup menjemput dan melantunkan kita dari satu tempat

Puisi Pikiran Dan Samadi Kahlil Gibran: Hidup menjemput dan melantunkan kita dari satu tempat

Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Yudha Kristiawan
wikipedia
Monumen Kahlil Gibran. Puisi Pikiran Dan Samadi Kahlil Gibran: Hidup menjemput dan melantunkan kita dari satu tempat 

Puisi Pikiran Dan Samadi Kahlil Gibran

 

Hidup menjemput dan melantunkan kita dari satu tempat ke tempat yang lain;

Nasib memindahkan kita dari satu tahap ke tahap yang lain.

Dan kita yang diburu oleh keduanya, hanya mendengar suara yang mengerikan, dan hanya melihat

susuk yang menghalangi dan merintangi jalan kita.

Keindahan menghadirkan dirinya dengan duduk di atas singgahsana keagungan;

tapi kami mendekatinya atas dorongan Nafsu ;

Merenggut mahkota kesuciannya, dan mengotori busananya dengan tindak laku durhaka.

Cinta lalu di depan kita, berjubahkan kelembutan ;

tapi kita lari ketakutan, atau bersembunyi dalam kegelapan, atau ada pula yang malahan

mengikutinya, untuk berbuat kejahatan atas namanya.

Meskipun orang yang paling bijaksana terbongkok kerana memikul beban Cinta,

tapi sebenarnya beban itu seiringan bayu pawana Lebanon yang berpuput riang.

Kebebasan mengundang kita pada mejanya agar kita menikmati makanan lazat dan anggurnya ;

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved