Keren! Matur Dokter dan Padi Rajalele Srinuk Inovasi Pemkab Klaten Ada di 16 Besar IGA 2023

Dengan ikutnya kabupaten Klaten dalam IGA 2023, dapat menggaungkan dan mempromosikan potensi maupun inovasinya ke masyarakat luas

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA/Istimewa
Bupati Klaten, Sri Mulyani, menerima tim validasi lapangan Innovative Government Award (IGA) tahun 2023 di Ruang Rapat B2, Jumat (13/10/2023) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Dua inovasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, Matur Dokter dan Padi Rajalele Srinuk, masuk dalam penilaian validasi lapangan Innovative Government Award (IGA) tahun 2023.

Hal tersebut disampaikan saat tim IGA 2023 berkunjung ke Klaten untuk melakukan validasi lapangan, Jumat (13/10/2023).

Matur Dokter merupakan inovasi sistem kegawatdaruratan medis di Kabupaten Klaten, untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Inovasi tersebut terus dikembangkan agar layanan kesehatan bagi masyarakat dapat diberikan secara prima dan gratis.

Sementara, Padi Rajalele Srinuk merupakan inovasi di bidang pertanian khususnya dalam pengembangan varietas padi jenis Rajalele yang merupakan varietas padi unggul asli Kabupaten Klaten.

Varietas padi ini menghasilkan padi premium namun sulit dibudidayakan secara luas lantaran memiliki umur tanam yang lama dan rentan terhadap hama.

Lewat kerja sama Pemkab Klaten dengan Badan Teknologi Nuklir Nasional (BATAN), varietas tersebut dikembangkan menjadi varietas unggul yang lebih mudah dibudidayakan oleh petani dengan masa panen yang lebih cepat tanpa menurunkan kualitasnya.

Saat ini, varietas Padi Rajalele Srinuk telah mendapatkan hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT).

Bupati Klaten, Sri Mulyani menyambut kedatangan tim validasi lapangan IGA 2023.

Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani menyampaikan inovasi Matur Dokter diselenggarakan sebagai bagian peningkatan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat.

Diharapkan melalui inovasi tersebut, masyarakat semakin mudah dalam mengakses layanan kesehatan.

Sementara, inovasi Padi Rajalele Srinuk merupakan terobosan Pemkab Klaten untuk melestarikan varietas padi unggulan khas Kabupaten Klaten sekaligus peningkatan ekonomi petani lokal.

“Kehadiran varietas unggulan ini diharapkan meningkatkan nilai jual produk pertanian, khususnya beras, di Kabupaten Klaten,” ungkapnya.

Di tahun ini, Kabupaten Klaten masuk dalam 16 besar.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved