Pelaksana Tol Jogja-Solo Siapkan Tim Teknis Hadapi Komplain Warga Klaten

Dia memastikan, JMJ bakal membentuk tim teknis untuk meminimalkan keluhan warga terutama terkait kerusakan jalan akibat proyek tol di Klaten.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM/Almurfi Syofyan
Sejumlah truk pembawa tanah uruk proyek tol Yogyakarta-Solo saat membongkar tanah uruk di proyek tol Kahuman, Ngawen, Klaten beberapa waktu lalu. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Sejumlah jalan di Klaten rusak dan irigasi mampet, terdampak pembangunan jalan tol Jogja-Solo.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Teknik PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ), Pristi Wahyono, mengatakan sudah ada arahan dari Bupati Klaten, Sri Mulyani untuk meminimalkan dampak kepada masyarakat.

“Memang arahan dari Bu Bupati kepada masalah meminimalkan dampak bagi masyarakat. Meskipun kami sudah melakukan perbaikan jalan dan sebagainya tetapi tetap harus ditingkatkan lagi supaya tidak ada keluhan masyarakat,” kata Pristi ditemui seusai rapat dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten di ruang rapat B2 Sekretariat Daerah (Setda) Klaten, Kamis (12/10/2023).

Pristi mengatakan, pihaknya menyadari, pembangunan jalan tol Jogja-Solo tidak mungkin tanpa dampak.

“Tetapi kami semaksimal mungkin untuk bertindak lebih baik,” katanya.

Ditanya mengenai keluhan warga tentang kerusakan jalan akibat dilintasi truk, Pristi meyakinkan, perbaikan itu sudah dilakukan dan akan dilakukan perbaikan lagi.

Dia memastikan, JMJ bakal membentuk tim teknis untuk meminimalkan keluhan warga terutama terkait kerusakan jalan akibat proyek tol di Klaten.

“Nanti, tim teknis beranggotakan kontraktor, PT Jasamarga Jogja Solo, DPUPR, serta pemangku wilayah setempat. Paling lambat tim teknis itu akan bergerak mulai pekan depan,” terang dia.

Pristi menambahkan, dalam rapat juga ada permintaan agar JMJ membantu komunikasi dengan pusat.

“Supaya perbaikan bisa diakomodasi dana dari pusat. Ini sangat memungkinkan. Kami akan berusaha melakukan itu,” kata Pristi.

Ia melanjutkan, berkaitan dengan keluhan debu yang muncul akibat pembangunan tol, sudah ada tindak lanjut dengan pemeriksaan kesehatan oleh tim medis.

“Kami juga menambah armada water tanker untuk penyiraman (untuk mengurangi debu bertebaran). Kami sadar kondisi cuaca seperti ini ada penyiraman langsung kering, tetapi akan berusaha sebaik mungkin,” kata dia. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved