Berita Pendidikan Hari Ini
Obat Kumur Inovasi Mahasiswa UGM dari Bahan Daun Sukun
bagi mahasiswa UGM yang tergabung dalam tim Mosaic program kreativitas mahasiswa bidang kewirausahaan (PKM-K), daun sukun dapat dimanfaatkan sebagai
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sukun adalah tanaman tropis dengan buah tidak berbiji dan berdaging empuk. Inilah mengapa orang Eropa menyebutnya sebagai buah roti atau breadfruit.
Bagian pohon sukun yang paling sering dimanfaatkan adalah buahnya. Meski begitu daun dari pohon inipun pada umumnya juga dimanfaatkan sebagai makanan, obat herbal, dan pakan ternak.
Namun hal bagi mahasiswa UGM yang tergabung dalam tim Mosaic program kreativitas mahasiswa bidang kewirausahaan (PKM-K), daun sukun dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku obat kumur organik yang dinamai Mosaic (Mouthwash Organic).
Baca juga: Seorang Pemuda di Gunungkidul Terancam Hukuman Penjara Seusai Curi Handphone Milik Tetangganya
Inovasi tersebut lahir dari tim yang beranggotakan Ghazy Atha Fadlurahman, Rakha Arya Cahya, Dimas Faishal Ramadhani (Pengembangan Produk Agroindustri), Muhammad Farhan Akbar (Teknologi Industri Pertanian), dan Devita Wijaya Kusuma (Kedokteran Gigi).
Dengan mendapat bimbingan Iman Sabarisman, S.T.P., M.Si., tim Mosaic melakukan inovasi pembuatan obat kumur dengan bahan baku daun sukun serta sejumlah bahan alami lainnya di antaranya kayu manis dan mint.
"Daun sukun ini kaya akan kandungan senyawa-senyawa, salah satunya adalah flavonoid," ucap Ghazy Atha Fadlurahman.
Ghazy menjelaskan flavonoid berperan sebagai zat antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme bakteri. Oleh karena itu, produk obat kumur yang dibuat Tim PKM-K UGM diharapkan dapat mengurangi penggunaan obat kumur berbahan baku bahan kimia.
"Tentu akan berisiko dan berbahaya jika sering menggunakan obat kumur berbahan baku kimia, apalagi sampai tertelan. Akan lebih aman serta dapat digunakan setiap hari obat kumur yang menggunakan bahan-bahan yang tersedia di sekitar kita," ujar Ghazy.
Devita Wijaya Kusuma menambahkan produk obat kumur berbahan daun Sukun produk Tim PKM-K UGM telah dilengkapi dengan QR Code pada kemasannya. Diharapkan dengan QR Code ini akan mengarahkan konsumen untuk membuka media sosial Instagram Mosaic.
"QR Code ini bertujuan untuk memudahkan konsumen membuka media sosial Instagram Mosaic. Dari situ konsumen akan terdapat informasi mengenai kegunaan Mosaic, manfaat setiap senyawa yang terkandung pada Mosaic, dan informasi lainnya yang dibutuhkan konsumen," ucap Devita.
Rakha Arya Cahya optimis usaha Mosaic memiliki prospek yang baik kedepannya. Produk ini telah lolos dan memiliki hasil pengujian dari LPPT UGM terkait isi kandungan produk obat kumur serta mudah untuk mendapat bahan produksinya.
"Hanya saja, perlu pengenalan melalui kegiatan-kegiatan kesehatan maupun kerja sama dengan dokter gigi agar produk ini lebih dikenal oleh masyarakat. Mosaic ini pun telah memiliki media sosial sebagai upaya untuk mendukung pemasaran dengan username @pkmkugm_mosaic," imbuh Rahka. (Han)
Catatan Pakar UGM tentang Makan Bergizi Gratis Budget Rp 10 Ribu: Masaknya Dekat Sekolah |
![]() |
---|
PMB PTKIN 2025 Mulai Dibuka, Diikuti 59 Kampus termasuk UIN Sunan Kalijaga |
![]() |
---|
Guru Besar UGM Raih Penghargaan dari Pemerintah Prancis |
![]() |
---|
Uji Coba Makan Bergizi Gratis, Siswa SD Muhammadiyah Suronatan Antusias |
![]() |
---|
Disdik Sleman Gelar Festival Komunitas Belajar 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.