Tol Yogyakarta Solo
Pengerjaan Tol Jogja-Solo Paket 2.2 di Ring Road Trihanggo Sleman Tak Ada Penutupan Total
pembangunan Jalan Tol Jogja-Solo di Ringroad Sleman ini sudah ada analisis dampak lalulintas (andalalin).
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com Sleman - Pekerjaan kontruksi pembangunan Jalan Tol Jogja-Solo paket 2.2 segera dikerjakan di Ringroad, wilayah Kalurahan Trihanggo, Kabupaten Sleman.
Dan warga terdampak diarea tersebut, yang telah menerima pembayaran uang ganti kerugian (UGR) diberikan waktu dua pekan untuk mulai mengosongkan tanah dan bangunan.Sebab, diarea tersebut segera dilakukan proses land clearing.

"Kami hanya menyentuh atau mengerjakan tanah dan bangunan yang sudah dibayar secara clear dan clean diterima oleh pemiliknya.
"Tanah dan bangunan yang sudah dibayar ini yang akan kita clearing. Itupun kita kasih waktu dua minggu sejak hari ini.
"Jadi tanggal 19 Oktober, mereka harus mengosongkan tanah dan bangunan yang sudah terbayar," kata Agung Murhandjanto, pejabat humas PT Adhi Karya yang membangun jJalan Tol Jogja-Solo paket 2.2 setelah sosialisasi dimulainya pembangunan jalan tol kepada warga di Kalurahan Trihanggo, Kamis (5/10/2023).
Menurut dia, dalam sosialisasi tersebut warga banyak bertanya seputar rute lalulintas jika akhirnya pembangunan telah masif dikerjakan di Ringroad.
Terutama warga yang memiliki usaha di pinggir jalan, apakah akan ada penutupan total atau tidak.
Ia memastikan, dalam proses pembangunannya, tidak ada penutupan total Ringroad Sleman di wilayah Trihanggo.
Hanya saja, separator pemisah untuk jalur cepat dan jalur lambat akan dibongkar, kemudian di bagian tengah selebar 12 meter akan digunakan untuk membangun tiang jalan tol.
Sehingga memang ada penyempitan jalan.
Menurut Agung, pembangunan Jalan Tol Jogja-Solo di Ringroad Sleman ini sudah ada analisis dampak lalulintas (andalalin).
Pihaknya mengaku berpegang pada dokumen kajian andalalin tersebut yang tidak ada penutupan secara total.
"Jadi setiap hari (Ringroad) masih bisa dilalui. Cuma ketika akan ada penutupan total, kami akan informasikan.
"Dan itu hanya dimomen tertentu, seperti misalnya memasang girder. Itu masih nanti jangka panjang," kata Agung.
Pada pelaksanaannya, pengalihan arus lalulintas juga bakal diterapkan dari simpang empat Demak Ijo ke selatan dan dari Janti ke Ringroad selatan.
Namun pengalihan itu sebatas imbauan.

Sebagaimana diketahui, Jalan Tol Jogja-Solo paket 2.2 yang menghubungkan Junction Sleman hingga Trihanggo di area Ring Road, Kabupaten Sleman dimulai.
Setelah pemotongan pohon di akhir September, pekerjaan berlanjut ke pemindahan sejumlah utilitas yang berada di timur simpang empat Kronggahan hingga pertigaan Ngawen, Trihanggo.
Seiring pekerjaan itu, dilaksanakan pula pembongkaran separator dan pelebaran jalan.
Nantinya, separator atau pemisah antara jalur cepat dan lambat di Ringroad akan dibongkar, kemudian di bagian tengah seluas 12 meter akan digunakan untuk membangun kontruksi.
Menyisakan luas 7,5 meter jalan bagian kanan dan kiri.
Ikhwan Ramadhianto, Project Engineering Manager PT Adhi Karya mengatakan pekerjaan kontruksi rencananya dimulai pada bulan November 2023.
Pengerjaannya menggunakan metode borpile bukan tiang pancang.
Borepile ini sengaja dipilih karena lebih minim getaran dan kebisingan. Dinilai cocok diterapkan di Ringroad.
"Kalau secara durasi (pengerjaan antara Borepile dan tiang pancang) sebenarnya 11-12 sih, hampir sama saja. Hanya pemilihan metode sesuai dengan lokasinya aja," kata dia.
Sebelumnya Jalan Tol Jogja-Solo paket 2.2 yang menghubungkan junction Sleman hingga Trihanggo mulai dibangun di area Ringroad Sleman sudah dilakukan pemotongan pohon, tahap selanjutnya adalah pemindahan sejumlah utilitas.
Seiring pekerjaan itu, akan dilakukan pula pembongkaran separator. Kemudian dilakukan pekerjaan pelebaran jalan agar selama proses pembangunan kontruksi, kendaraan masih bisa melintas.
Panjang main road jalan tol paket 2.2 di Ringroad Sleman sekitar 800 meter, sedangkan untuk Ramp on-off jalan sekitar 650 meter.
Kontruksi dengan metode boredpile akan mulai dikerjakan pada 28 November 2023.
Namun sebelum mulai kontruksi, di akhir September ini, kontraktor akan terlebih dahulu memindahkan utilitas yang berada dari timur simpang empat Kronggahan hingga pertigaan Ngawen.
Di antaranya, membongkar separator dan guardrail; memindahkan tiang PJU; pembongkaran tiang listrik; Relokasi dan pemasangan perambuan; Relokasi lampu merah solar cell; Relokasi radio frekuensi; Patok delineator; Pembongkaran halte trans; Relokasi kabel provider Telkom; Relokasi kabel internet; dan relokasi Kabel provider lintas Arta.

Area kontruksi hanya dilakukan di tengah jalan selebar 12 meter. Selama proses pembangunan, Ringroad dipastikan masih bisa dilewati.
Namun dengan luasan terbatas. Bagian kanan dan kiri masing-masing hanya memiliki lebar 7,5 meter dan hanya bisa digunakan untuk dua lajur. Karenanya, untuk menghindari kemacetan akan diberlakukan rekayasa lalulintas.
"Kami harapkan nanti selama masa konstruksi kita juga melakukan beberapa rekayasa lalu lintas sehingga nanti mungkin ada kendaraan-kendaraan dengan kapasitas tertentu yang mungkin akan kita lewatkan pada jalur yang berbeda," kata dia.
Rekayasa lalulintas ini diterapkan agar tidak terlalu banyak titik penumpukan kemacetan di area kontruksi.
Ia memastikan bahwa selama pengerjaan kontruksi, Ringroad masih bisa dilewati. "Masih bisa (dilewati). Tapi dengan batasan tertentu. Terutama jenis kendaraan. Kendaraan berat, kalau bisa akan dialihkan," kata dia.
Humas PT Adhi Karya Tbk, Agung Murhandjanto, kontraktor yang membangun jalan tol Jogja-Solo paket 2.2, sebelumnya juga memastikan selama proses pembangunan kontruksi, Ringroad di Trihanggo ini masih bisa dilewati kendaraan. Sebab, pembangunan kontruksi hanya berada di area tengah dan lebar jalan akan ditambah.
"Pembangunan kontruksinya menggunakan teknik sosrobahu," kata dia. Teknik ini dengan meletakan jalan layang sejajar dengan jalan di bawahnya. Kemudian akan diputar 90 derajat menyerupai huruf T sehingga selama pembangunan tidak menggangu arus lalulintas jalan di bawahnya.
Diketahui, pembangunan kontruksi jalan tol Jogja-Solo paket 2.2 telah dimulai sejak bulan Juli lalu.
Pembangunan jalan bebas hambatan sepanjang 4 kilometer (diperencanaan 3,2 km) ini akan dilengkapi on-off atau pintu keluar - masuk di Kronggahan, Trihanggo yang terintegrasi dengan ruas jalan tol Jogja- Bawen seksi 1 yang terhubung dari Tirtoadi hingga Banyurejo.
Pembangunan jalan tol ini diawali dengan pekerjaan land-clearing dari junction Sleman di Kalurahan Tirtoadi.
Kemudian penimbunan. Design kontruksi dari wilayah Mlati hingga sebelum Ringroad adalah at grade sedangkan di atas Ringroad dibangun melayang atau elevated yang mulai pengerjaannya dimulai bulan September ini. Anggaran untuk pembangunan jalan tol sekitar Rp 1,1 triliun. (Tribunjogja.com/rif)
Update Proyek Tol Jogja-Solo di Trihanggo-Junction Sleman, Ini Alasan Penggunaan Metode Sosrobahu |
![]() |
---|
Proyek Tol Jogja Solo Paket 1.2 Klaten-Purwomartani Capai 84 Persen |
![]() |
---|
Selain Masjid Berusia Satu Abad, Tiga Komplek Pemakaman Juga Terdampak Tol di Argomulyo Bantul |
![]() |
---|
Gerbang Tol Prambanan Dibuka sampai 8 April 2025, Jalur Fungsional Prambanan-Tamanmartani Ditutup |
![]() |
---|
UPDATE Tol Jogja-Solo Seksi 2 Trihanggo-Junction, 2 Masjid dan 1 Sekolah Belum Direlokasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.