Film Dokumenter Ice Cold Jadi Trending di X, Bagaimana Kabar Jessica Wongso Sekarang?

TRIBUNJOGJA.COM - Kasus kopi sianida yang menyeret nama perempuan Jessica Kumala Wongso kembali dibicarakan publik setelah film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso tayang di Netflix.

Kata Ice Cold sempat jadi trending di X dengan banyak orang mendiskusikan dan mengingat kembali kasus yang sempat membuat gempar Indonesia itu.

Dari film itu, publik bisa melihat dua sisi, termasuk tiadanya bukti valid bahwa Jessica adalah pembunuh Wayan Mirna Salihin atau Mirna Salihin di Cafe Olivier tahun 2016.

Jessica Kumala Wongso juga didakwa selama 20 tahun atas dugaan pembunuhan kepada Mirna Salihin.

Segala usaha bandingnya tidak dikabulkan oleh penegak hukum dan di tahun 2023 ini, dia sudah menjalani 8 tahun masa penjara.

Baca juga: Misteri Uang Tutup Mulut Kejanggalan Kasus Kopi Sianida Jessica Wongso

Bagaiamana kabar Jessica Kumala Wongso sekarang?

Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM (Ditjen Kemenkumham), Rika Aprianti mengatakan, saat ini Jessica tengah mendekam di Lapas Kelas II A Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Bertahun-tahun berada di balik jeruji besi, Rika memastikan narapidana wanita tersebut dalam kondisi baik.

"Kondisinya baik," kata Rika dikutip dari Kompas.com, Senin (2/10/2023).

"Semua (terpidana termasuk Jessica) diperlakukan sama," tandasnya.


Lantas, apakah Jessica bisa mendapatkan remisi?

Rika melanjutkan, sama seperti warga binaan lain, Jessica juga berhak mendapatkan hak bersyarat, tidak terkecuali remisi.

"Semua warga binaan yang memenuhi persyaratan akan mendapatkan hak bersyarat, termasuk remisi," kata dia.

Namun, dia tidak merinci hak bersyarat atau remisi apa yang telah maupun akan diterima Jessica.

Review Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso

Film dokumenter itu mewawancarai sejumlah orang yang bersinggungan dengan kasus tersebut, tidak terkecuali ayah dari korban, Edi Darmawan Salihin.

Netflix hanya memiliki sedikit kesempatan untuk mewawancarai Jessica Wongso lantaran dianggap terlalu banyak memberikan informasi oleh sipir penjara.

Beberapa dari mereka yang terlibat dalam persidangan mengatakan kepada produser Netflix betapa hanya ada sedikit bukti nyata atas kesalahan Jessica Wongso.

Apalagi, terbatasnya rekaman CCTV di kafe tempat Salihin meminum kopi yang dipesan Jessica Wongso.

Setelah Mirna Salihin pingsan, seorang pekerja di kafe tersebut mengatakan kepada produser Netflix bahwa dia mencoba kopi tersebut dan rasanya sangat busuk tetapi tidak mengalami efek buruk apa pun setelahnya.

Baca juga: Review Film Dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso, Siapa Pembunuh Mirna Salihin?

Selama persidangan yang disiarkan televisi, pengacara Jessica Wongso membuka dan mencium botol berisi kopi yang dicampur sianida, dan mengklaim melalui kamera Netflix tidak ada sianida di dalamnya.

Akibat kurangnya bukti, sebagian besar persidangan hanya berupa keterangan saksi dan keterangan ahli.

Beberapa di antaranya berkaitan dengan kondisi mental Jessica Wongso, termasuk pseudosains yang agak mengkhawatirkan, mengaitkan ciri-ciri mental negatif dengan sifat wajah Wongso.

Film dokumenter tersebut juga merujuk pada tes post-mortem yang dilakukan Mirna Salihin.

Seorang pekerja Rumah Sakit Polri bersaksi bahwa usus Salihin terkorosi, dan mulutnya menghitam, yang diduga akibat keracunan sianida.

Di sisi lain, ahli patologi forensik menyatakan tidak ada bukti kematian Mirna Salihin disebabkan oleh keracunan sianida.

Sementara, Edi Darmawan Sallihin meminta agar putrinya tidak dilakukan otopsi pada saat itu, meskipun ada permintaan resmi dari polisi ke rumah sakit untuk melakukan hal tersebut.

Sebaliknya, tes toksikologi yang dilakukan 70 menit setelah kematian Salihin menunjukkan tidak ada sianida dalam sistem tubuhnya.

Bagi Anda yang tertarik untuk menonton, kini film Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso sudah tayang di Netflix ya, Tribunners.

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )