Pria Loncat dari Tower di Bantul

Aksi Pria Loncat dari Tower Kretek, Diduga Memiliki Ganguan Jiwa

Korban dinyatakan tewas usai memanjat tower jaringan telekomunikasi di lokasi kejadian perkara.

|
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Neti Rukmana
Sejumlah masyarakat sedang mengerumuni lokasi bunuh diri di tower jaringan telekomunikasi tepat di Padukuhan Tegalsari, Kalurahan Donotirto, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (3/10/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Beredar informasi di media sosial mengenai laki-laki yang nekat melakukan aksi mengakhiri hidup di tower jaringan telekomunikasi tepat di Padukuhan Tegalsari, Kalurahan Donotirto, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul , DI Yogyakarta. 

Kasi Humas Polres Bantul , Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana, mengkonfirmasi kebenaran kejadian tersebut yang berlangsung pada Selasa (3/10/2023) sekitar pukul 13.30 WIB.

"Korban tersebut berinisial OA (26) merupakan warga Padukuhan Pangkah, Kalurahan Tirtosari, Kapanewon Kretek," jelasnya saat dikonfirmasi Tribunjogja.com . 

Korban dinyatakan tewas usai memanjat tower jaringan telekomunikasi di lokasi kejadian perkara.

Baca juga: BREAKING NEWS: Jagat Maya Dihebohkan Dugaan Aksi Nekat Mengakhiri Hidup, Loncat dari Tower di Bantul

Korban lalu dibawa ke RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. 

Sementara itu, Dian (41), seorang saksi mata sekaligus warga Padukuhan Tegalsari yang tinggal tidak jauh dari tempat kejadian perkara, mengaku sempat mengetahui kejadian bunuh diri tersebut. 

"Saya saat itu sedang di dalam rumah. Tiba-tiba ada orang teriak-teriak, saya kira itu pemilik rumah yang saya kontrak," katanya.

Ia pun mencek sumber suara itu dan mengetahui ada sekitar enam orang yang sedang merapat dan membantu menangani OA.

"Waktu saya keluar rumah, orang itu (korban OA) belum meninggal. Dia posisinya lagi di tower sambil berayun-ayun," ungkapnya.

"Terus, saya ngabarin ke tetangga saya untuk hubungi polisi. Tapi, polisi belum sampai tiba-tiba orang itu (korban OA) jatuh," sambung Dian.

Mengetahui kejadian itu, Dian langsung merasakan panik dan tidak bisa berpikir panjang.

Sekujur tubuh Dian pun merasakan gemetar.

Namun, ia menyempatkan diri untuk melihat korban tersebut. 

Baca juga: KESAKSIAN Sepupu Mahasiswi Akhiri Hidup di Kompleks Asrama Putri, Ayah Almarhum Diminta ke Jogja

"Pas jatuh kondisi dia (korban OA) masih hidup dan sempat ngeraung-raung kayak merintih kesakitan gitu. Enggak lama, orang itu (korban OA) diam. Saat di cek ternyata sudah meninggal dunia," bebernya. 

"Setelah itu, polisi pada datang dan enggak tahu ngapain di sana (tempat kejadian perkara). Setelah itu, katanya mereka bawa korban ke rumah sakit," sambung dia.

Saat disinggung mengenai identitas korban, Dian menyampaikan bahwa yang bersangkutan memiliki gangguan jiwa.

Namun, ia tidak mengetahui informasi lebih lanjut sejak kapan orang tersebut mengalami penyakit tersebut. 

"Informasi itu cuma saya tahu dari orang-orang saja. Katanya sih sudah lama tapi pastinya kapan saya tidak tahu," tandas Dian.( Tribunjogja.com )

Disclaimer: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan pengakhiran hidup sendiri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan mengakhiri hidup sendiri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved