Tiga Bulan Terdampak Krisis Air, 1.200 Warga Kalurahan Terong Bantul Andalkan Bantuan Dropping Air

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Tiga bulan terakhir, sejumlah lokasi di Kalurahan Terong, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta mengalami krisis air bersih. 

Lurah Terong, Sugiono, mengatakan, dalam sehari, lebih dari 1.200 warga Kalurahan Terong membutuhkan sekitar 15 tangki yang masing-masing berisi sekitar 5.000 liter air bersih. 

Baca juga: Musim Kemarau Panjang, Dinkes Kabupaten Gunungkidul Imbau Masyarakat Waspadai ISPA

"Di sini (Kalurahan Terong), kira-kira ada 600 kepala keluarga atau lebih dari 1.200 warga yang mengalami krisis air bersih," katanya, Kamis (28/9/2023).

Disampaikannya, krisis air bersih itu terjadi seiring berlangsungnya musim kemarau 2023.

Sehingga, debit air di sumur-sumur warga setempat berkurang, bahkan ada yang mengalami kekeringan.

Tak heran, beberapa waktu terakhir, mereka harus rela bersabar membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan konsumsi mereka.

Mereka juga mengandalkan bantuan air bersih dari sejumlah instansi hingga para donatur.

Ia pun merasa senang, pada saat ini terdapat donatur dari keluarga alumni SMP N 1 Bantul angkatan 83 yang turut serta membantu warga Kalurahan Terong dalam mengalami krisis air.

"Karena itu bisa meringankan warga kami. Sehingga, mereka tidak perlu membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," ujar Sugiono.

Sementara itu, Agung Prasetyo, Ketua keluarga besar alumni SMP N 1 Bantul angkatan 83, mengatakan, pihaknya sengaja menggelar bakti sosial penyaluran air bersih di wilayah Dlingo, setelah mendengar adanya kabar bahwa sebagian warga Dlingo mengalami krisis air bersih.

"Kali ini, kami menyalurkan air bersih di Terong Dlingo. Selanjutnya nanti kami akan menyalurkan di wilayah lain yang mengalami krisis air bersih," katanya.

Dalam penyaluran air bersih ini, imbuh Agung Prasetyo, kami bekerjasama dengan BPBD Bantul. 

"Kami berharap bantuan kami yang tidak seberapa ini bermanfaat dan sedikit meringankan beban warga yang mengalami krisis air bersih," pungkas dia. (Nei)