Eko Suwanto : Pembangunan Infrastruktur di Kampung Perlu Perhatian Pemda

Lewat forum Jaga Warga bertema Membangun Infrastruktur di Kampung, ada sejumlah catatan pokok yang penting untuk pembangunan Yogyakarta ke depan

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
Istimewa
Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Langkah pembangunan kota Yogyakarta dalam urusan prioritas kebijakan untuk infrastruktur menghadapi dilema.

Jaga Warga sesuai dengan kewenangan yang dimiliki bisa berikan opsi atau pilihan kebijakan prioritas kepada RT/RW atau Lurah dalam perencanaan pembangunan di wilayah.

Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan menyatakan hal tersebut dalam Jagongan Jaga Warga bersama Satpol PP DIY dan Asosiasi LPMK Kota Yogyakarta, Rabu, 27/9/2023.

"Saya sering datang ke kampung, merekam apa yang menjadi kebutuhan pokok dan jadi kebutuhan dasar warga di tingkat kampung. Infrastruktur itu sarana penuhi berbagai kebutuhan masyarakat, ada hak dasar urusan sandang,pangan dan papan. Itu yang utama, lalu akses kesehatan, pendidikan dan akses bagi disabilitas dengan berbagai hal, juga akses atas mitigasi bencana," kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan.

Hadirnya infrastruktur, menurut Eko Suwanto, politisi muda PDI Perjuangan disebutkan memang dibutuhkan tapi berhadapan dengan dilema, misalnya lebih prioritas mana jalan mulus atau urusan menyelesaikan stunting.

Eko Suwanto, politisi muda PDI Perjuangan mengingat kan masih adakah ibu yang mengandung kekurangan gizi di kampung, ada 300-an kader PKK, kader kesehatan dan bidan.

"Saat ada musrenbang ini hadirkan pilihan prioritas yang mana saja penting dikerjakan lebih dulu. Jalan baik, infrastruktur nya baik ini penting tapi ada dilema mana yang didahulukan. Masih ada stunting yang butuh perhatian bersama. Mana yang penting, selesaikan stunting atau ndandani dalan? Jaga Warga bisa berikan masukan ke ketua RT/RW, atau kepada Pak Lurah sesuai kebutuhan masyarakat, " kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan.

Lewat forum Jaga Warga bertema Membangun Infrastruktur di Kampung, ada sejumlah catatan pokok yang penting untuk pembangunan Yogyakarta ke depan.

Pertama, melalui 169 kampung, bagaimana ada greget bersama bangun kota Yogyakarta berbasis kampung.

Kedua, jangan hamya membayangkan infrastruktur berupa fisik seperti talud, gorong-gorong, jalan mulus dsb semata tapi bagaimana mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat Yogyakarta dengan bersama-sama giatkan semangat berbagi.

Ketiga solusi hadirkan kebjiakan untuk masyarakat Yogyakarta yang hingga kini hadapi tiga problem di Yogyakarta, yaitu urusan sampah, stunting dan kenakalan remaja.

Di bawah struktur kampung itu ada RW dan RT, bisa cepat koordinasi nya untuk bersama tumbuhkan peran dan gotongroyong. Jaga Warga sesuai fungsinya bisa kerjakan tugasnya untuk berikan masukan ke forum rembug dan kepada lurah setempat, misalnya.

"Pendekatan berbeda di Sorosutan, Umbulharjo Yogyakarta karena eks RK atau rukun kampung. Kalau ke Tegalrejo dan Kricak, semoga masyarakat sehat semuanya, ayo bersama-sama bangun kampung, insya Alloh, rakyat Yogyakarta sejahtera, aman dan nyaman," kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan.

Haryanto, Ketua LMPK se Yogyakarta menjelaskan peran penting Jaga Warga dijalankan. Kuasa pengguna anggaran sekarang di Kemantren, ini beda dengan dana hibah model lama.

Infrastruktur jalan penting diperhatikan di kampung. Termasuk bangun SDM di Yogyakarta penting sebab sebagai kota yang jadi andalan sumber pendapatan daerah adalah hasil kreatif, jasa pariwisata, perdagangan dan bukan SDA.

"Jalan lingkungan yang baik, pojok pinggiran kota yang indah akan menambah destinasi wisata baru. Tak hanya Yogyakarta itu dikenal sebagai Malioboro semata, Keraton nya atau Kotagede saja tapi masyarakat di bantaran sungai juga menarik dikunjungi,

Ada program infrastruktur M3K, munggah mundur madhep kali, program yang menata kawasan bantaran sungai di Yogyakarta jadi lebih nyaman huni. Paska penataan kawasan bisa hadir wisata air, jadi diminati banyak orang.

"Kerja kolaborasi pemkot dengan kelurahan dan kemantren bersama masyarakat bisa jadi modal luar biasa.Yogyakarta itu, tak ada SDA, bagaimana masyarakat tertarik berwisata setelah hadirnya wahana baru.

Haryanto menambahkan sudah bangun lima lajur bersepeda yang nyaman dilintasi. Adanya jalur sepeda yang dirintis saat pandemi Covid-19 lalu harapan ke depan bisa bermanfaat untuk wisata perkotaan, keliling bersepeda di Yogyakarta.

"Bersepeda bersama bikin sehat, pas berolahraga kita juga tahu mana infrastruktur yang kurang baik. Bisa diinfokan ke pemkot via saluran komunikasi yang ada, nah peran Jaga Warga sebagai wakil masyarakat bisa juga ikut dalam upaya berikan saran, prioritas pembangunan infrastruktur apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Indah Dwi Wijayanti, Kabid Linmas Satpol PP DIY menyatakan dengan beragam fasilitas yang kini diberikan kepada kelompok Jaga Warga, salah satunya dengan berbagi HT, diharapkan memudahkan komunikasi elemen Jaga Warga dan stakeholder Satpol PP DIY.

"Silakan berikan masukan ke forum musrenbang apa yang bisa dikerjakan dan skala prioritas infrastruktur apa yang dibutuhkan. Pemerintah akan jalankan kebijakan sesuai kebutuhan masyarakat," kata Indah Dwi Wijayanti, Kabid Linmas Satpol PP DIY. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved