Akhir Cerita Siswi Yatim Piatu Asal Purworejo, Tinggal Berdua dengan Nenek Berusia 78 Tahun

siswi salah satu sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, ditemukan meninggal dunia pada Minggu

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.com/ Dewi Rukmini
Pusara siswi salah satu SMK di Kabupaten Purworejo yang ditemukan meninggal dunia diduga bunuh diri di ladang di Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Senin (25/9/2023). 

"Anak itu memang rajin membantu nenek cari singkong atau kayu bakar. Pas Sabtu (23/9/2023) sekitar pukul 09.00 WIB dia pergi tidak pamit, padahal biasanya pamitan.
"Sampai Isya kok tidak pulang-pulang, sehingga nenek bertanya-tanya. Terus, keluarga dibantu tetangga langsung mencari-cari sampai pukul 01.00 WIB," jelasnya.

Namun, pencarian malam itu tidak menuai hasil.

Akhirnya, warga dan keluarga kembali mencari dan menemukan korban dalam kondisi tak bernyawa pada Minggu (24/9/2023) sekitar pukul 14.30 WIB.

Pihak keluarga tidak mengetahui dugaan perundungan yang santer diisukan dan dialami korban.

Kini, mereka mengaku sudah ikhlas terhadap peristiwa yang menimpa korban.

Adapun kini, jenazah korban sudah dimakamkan di dekat pusara kedua orang tuanya.

Kepala Sekolah terkait, Agus, menyatakan sangat terkejut dengan peristiwa yang menimpa salah satu anak didiknya.

Pria tersebut juga mengaku kaget atas munculnya isu perundungan yang dialami pelajar itu.

"Kami sangat terkejut dengan berita itu (kematian korban), apalagi sebentar lagi kami melakukan penarikan PKL.

"Soal bullying, selama ini tidak ada laporan dari anak-anak maupun guru pembimbing. Selama bersekolah, anaknya baik, aktif, dan sering bertanya saat pelajaran. Dia juga termasuk anak yang rajin," ucapnya.

Meskipun begitu, pihaknya mengaku akan mencoba menyelidiki dan menindaklanjuti isu perundungan yang dialami korban di sekolah.

Pihaknya juga akan membentuk tim untuk melakukan penelusuran itu.

“Saat ini, teman-temanya pasti masih shock dengar kabar itu, temasuk keluarga besar sekolah. Info dari teman-temanya sih baik-baik saja, tapi karena ada isu seperti itu maka kami harus telusuri,” katanya.

Selama bersekolah, lanjutnya, korban termasuk salah satu siswa yang mendapatkan beasiswa PIP. Sehingga dari sisi keuangan dan pembayaran di sekolah tidak ada masalah.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Purworejo, AKP Andre Birawa, membenarkan bahwa jasad korban ditemukan oleh warga dan keluarga dalam kondisi terlilit kain di bagian leher. Walaupun begitu, pihaknya tidak membenarkan ataupun menyalahkan informasi bahwa korban merupakan korban bullying atau tidak.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved