Berita Otomotif Terkini

Yamaha SR400 Bergaya Scrambler dan Flat Tracker Ini Siap Libas Segala Medan

Yamaha SR400 berpotensi untuk didandani berbagai gaya, seperti chopper hingga trail. Bahkan yang originalnya juga sudah cakep.

Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Santo Ari
Motor Yamaha SR400 bergaya scrambler dan flat tracker milik Nur Mathias Mudzakir 

TRIBUNJOGJA.COM - Gaya amerika tengah digandrungi para pecinta modifikasi motor.

 Selain chopper dan bobber, ada pula aliran scrambler dan flat tracker.

Nur Mathias Mudzakir, pemilik motor Yamaha SR400 , ia merombak habis tunggangannya dengan menggabungkan gaya scrambler dan flat tracker.

Menurutnya Yamaha SR400 berpotensi untuk didandani berbagai gaya, seperti chopper hingga trail. Bahkan yang originalnya juga sudah cakep.

“Jadi motor ini fleksibel karena mesinnya tidak terlalu besar, ringan, dibawa kemana-mana enak, dan perawatannya tidak serepot dua silinder. Terutama yang motor-motor tua,” ujar mahasiswa ISI Yogyakarta jurusan Desain Produk ini.  

Bagi dirinya, scrambler dan flat tracker bisa dikombinasikan menjadi satu kesatuan. Karena pada dasarnya, dua gaya ini hampir mirip, sama-sama untuk balapan di negeri asalnya.

Menurutnya, scrambler memiliki ciri-ciri setang model camar, dan ban dual purpose yang bisa menggelinding di medan tanah dan aspal. Scrambler juga menampilkan ban knobbly untuk nuansa off-road. Selain itu, posisi knalpot dibuat tinggi untuk memaksimalkan fungsi motor ini.

Sementara flat track juga identik dengan dual purpose untuk melibas tanah dan aspal. Biasanya Tracker mempunyai single jok dan posisi duduk lebih tegak bagi pengendara.

“Motor dengan gaya flat track cukup rendah dengan, ban depan belakang ukurannya sama. Motor jenis ini biasa digunakan untuk balapan track tanah,” terangnya.

Karena peruntukan untuk balapan, banyak builder memasang papan datar yang biasa digunakan untuk menomori motor balap.
 
Dalam mendandani motor ini, Mathias pun tak mengalami banyak kendala. Pasalnya, ia impor mesin dari luar negeri, dan kemudian bengkel modifikasi akan membentuk rangka untuk rumah mesin, spakbor dan tangkinya.

Menurutnya, modifikasi dengan bermodal mesin saja tidak seribet jika harus merombak full satu motor. 
Meski demikian, ada pula bagian yang sulit dalam membangun motor ini.

“Part tersulit adalah rem belakang, soalnya tromol belakang pakai punya mobil L300. Tromol disatukan dengan gir, itu yang susah, karena kita perlu memotong gir motong gear dan nyatuin motor harus center, agar enak dipakai.

Baca juga: MAXI Series Jadi Andalan Ekspor Yamaha dari Indonesia

Terapkan Ilmu dari Jurusan Desain Produk

Sebagai mahasiswa seni jurusan desain produk, tentu membuatnya tertantang untuk menghasilkan sebuah karya, dalam hal ini ia terapkan di motor.

“Berhubung saya mahasiswa desain produk, jadi sekalian mengimplementasikan apa yang dipelajari di kampus soal desain, termasuk eksperimen,” katanya.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved