Puisi Joko Pinurbo
Puisi E Mail Tengah Malam Joko Pinurbo: Tugas rutinnya tiap tengah malam adalah membuka
Puisi E Mail Tengah Malam Joko Pinurbo: Tugas rutinnya tiap tengah malam adalah membuka
Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Yudha Kristiawan
Puisi E-Mail Tengah Malam Joko Pinurbo
Tugas rutinnya tiap tengah malam adalah membuka dan mengirim e-mail. Ia sering heran
sendiri untuk apa repot-repot mengirim e-mail hanya untuk mengucapkan selamat tidur
kepada orang yang sudah tidur. Sungguh enggak lucu. Sama enggak lucunya dengan
membuka sekian e-mail dari sekian orang yang makin dibaca makin menambah perasaan
ngelangut saja.
Klik. Kali ini ia mendapat kiriman e-mail yang tidak biasa. Bukan kata-kata. Bukan
kalimat-kalimat bego yang enggak ngerti logika dan gramatika. Tapi gambar seorang
lelaki yang sedang tergesa-gesa meninggalkan kamar mandi. Lelaki itu tampak ketakutan
sekali, seakan ada peri yang ingin segera mencicipi luka yang menganga di tubuhnya.
Telepon genggam menyela. Dari seberang seorang perempuan bicara: “Aku kirim gambar
bagus, sudah sampai belum?” “Gambar apa?” “Gambar lelaki sedang tergopoh-gopoh
mengenakan celana karena ketakutan sendirian di kamar mandi.” “Sudah. Barusan
kubuka. Tapi lelaki itu sudah enggak ada. Yang ada cuma celananya, teronggok di lantai
kamar mandi. Biru kan celananya?” “Benar, biru. Tapi menghilang ke mana lelaki lucu
itu?” “Sudah kuhapus.” “Lho, kenapa?” “Habis dia mirip aku!” “Ha ha ha ….”
Ia sudah selesai melakukan tugas rutin tengah malam: membuka e-mail. Tapi kali ini ia
tidak tertarik membalas e-mail. Ia ingin sekali kencing, tapi tidak berani ke kamar mandi.
Padahal kamar mandi cuma bersebelahan dengan ruang kerjanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.