Kiat Jitu Latihan Fisik ala Pembalap Motocross Cameron Stefano Gallardo

Motocross adalah salah satu olahraga motor ekstrem yang menuntut fisik yang kuat dan daya tahan yang tinggi.

Editor: Hari Susmayanti
Istimewa/Dok Cameron Stefano Gallardo
Crosser cilik asal Yogyakarta Cameron Stefano Gallardo 

TRIBUNJOGJA.COM - Motocross adalah salah satu olahraga motor ekstrem yang menuntut fisik yang kuat dan daya tahan yang tinggi.

Latihan fisik menjadi kunci utama dalam meningkatkan performa di lintasan, hal tersebut juga berlaku bagi Cameron Stefano Gallardo, atau yang akrab disapa Fano, seorang pembalap motocross cilik asal Yogyakarta.

Dalam artikel ini, akan membahas secara detail kiat-kiat jitu latihan fisik yang diterapkan oleh Fano berdasarkan informasi dari pelatih fisik Lafran Arse Jamaluddin.

  • Konsistensi Latihan

Salah satu faktor kunci dalam keberhasilan Fano adalah konsistensi dalam menjalani latihan fisik.

Setidaknya tiga kali seminggu, Fano meluangkan waktu untuk berlatih fisik.

Ini adalah komitmen yang sangat penting untuk membangun kekuatan dan daya tahan yang dibutuhkan dalam balap motocross.

Latihan fisik yang terjadwal secara rutin membantu tubuhnya untuk beradaptasi dan meningkatkan performa secara berkelanjutan.

Konsistensi adalah pondasi utama dalam perjalanan pembalap motocross menuju kesuksesan.

  • Fokus pada Strength dan Endurance

Latihan fisik yang dilakukan oleh Fano terfokus pada dua aspek utama: kekuatan (strength) dan daya tahan (endurance).

Keduanya memiliki peran penting dalam mengendalikan sepeda motor di lintasan yang berat dan berbatu.

  • Kekuatan Otot

Meskipun Fano masih berusia di bawah 15 tahun, dia telah menjalankan latihan kekuatan otot di dalam rutinitasnya.

Ini disebabkan oleh kebutuhan dalam mengendalikan motor motocross. Semakin tinggi kapasitas mesin (CC) motornya, semakin besar kekuatan fisik yang dibutuhkan.

Fano melakukan latihan kekuatan otot seperti squat, deadlift, dan push-up.

Latihan ini membantu Fano dalam mengendalikan sepeda motornya dengan baik, mempertahankan postur yang benar, dan mengatasi medan yang sulit.

Kekuatan fisik yang dimilikinya memungkinkan Fano untuk mengendalikan motor dengan presisi, terutama saat melalui gundukan dan tikungan yang curam.

  • Daya Tahan Fisik (Endurance)

Selain kekuatan, latihan endurance atau daya tahan fisik juga menjadi fokus utama Fano.

Terutama ketika mengendarai motor dengan kapasitas mesin yang lebih kecil seperti 50 CC, daya tahan fisik adalah aspek penting yang perlu ditingkatkan.

Latihan endurance membantu meningkatkan kapasitas jantung Fano, memungkinkan aliran oksigen yang optimal ke otot-ototnya selama balapan yang berlarut-larut.

Ini membantu menjaga energi dan fokusnya selama balapan, sehingga Fano dapat tampil optimal dari awal hingga akhir lomba.

  • Penyesuaian dengan Usia dan Kapasitas Mesin

Penting untuk dicatat bahwa latihan fisik disesuaikan dengan usia dan kapasitas mesin yang digunakan.

Latihan fisik fokus pada kekuatan untuk menunjang perfoma sebagai pembalap motocross

Seiring dengan kenaikan kapasitas mesin motor, latihan fisik harus disesuaikan secara proporsional.

Semakin besar kapasitas mesin, semakin besar tekanan fisik yang diterapkan pada tubuh pembalap.

Oleh karena itu, Fano telah memperluas program latihan fisiknya seiring dengan perkembangan kategorinya dalam dunia motocross.

  • Latihan Endurance untuk Kapasitas Jantung

Fano juga menjalani latihan endurance khusus untuk meningkatkan kapasitas jantungnya.

Ini merupakan aspek penting, terutama ketika mulai mengendarai motor dengan kapasitas mesin kecil seperti 50 CC.

Kapasitas jantung yang baik memastikan bahwa oksigen yang cukup terpompa ke otot-otot selama balapan, sehingga atlet tetap tajam dan kuat di setiap lap.

Kiat Jitu Latihan Fisik ala Pembalap Motocross Cameron Stefano Gallardo 1
Cameron Stefano Gallardo saat menjalani latihan fisik untuk memperkuat otot tangannya
  • Kelebihan Fano dalam Kekuatan dan Daya Tahan

Prestasi luar biasa Fano tidak lepas dari kelebihannya dalam kekuatan dan daya tahan.

Meskipun masih berusia 12 tahun, Fano telah melampaui rata-rata dalam hal kekuatan fisik.

Kemampuan daya tahan ototnya juga dianggap sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa dengan latihan fisik yang terarah dan konsisten, seorang pembalap motocross cilik dapat mengembangkan keunggulan yang signifikan di atas lintasan.

Dalam perjalanan sebagai pembalap motocross, Fano telah menunjukkan bahwa latihan fisik yang terfokus, konsistensi, dan penyesuaian dengan kebutuhan khususnya adalah kunci untuk mencapai performa yang cemerlang di lintasan.

Bagi calon pembalap motocross cilik lainnya, kiat-kiat ini dapat dijadikan acuan untuk teman-teman yang tertarik dengan dunia motocross di luar sana. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved