Peresmian Pojok Baca Pelita Bahari
Terobosan Polairud Polda DIY, Kisah Pelita Bahari dan Masa Depan Anak-Anak Nelayan Sadeng
Pojok Baca Pelita Bahari: Cahaya di Tepian Laut. Tertulis jelas di layar lebar, disaksikan ratusan tamu yang dudul di bawah tenda.
“Terima kasih Pak Pitoy Agung yang telah memberikan tempat untuk anak belajar dan bermain,” tambahnya.
Bahkan GKR Hemas akan turut serta menyumbang buku untuk anak-anak dan warga masyarakat, utamanya tentang pengenalan budaya dan lainnya.
Pemimpin masa depan
GKR Hemas memiliki perhatian khusus terhadap dunia pendidikan anak-anak.
Dia melihat siklus perubahan perilaku anak-anak dalam setiap sepuluh tahun.
Ada perubahan di sana yang menuntut semua orang, di dalamnya ada orang tua untuk mendidik dan memantau pendidikan anak.
“Kita harus mendukung agar anak-anak kita itu berprestasi. Mereka itu punya semangat belajar, itu tanda ada kebutuhan mereka yang harus dipenuhi,” ungkap GKR Hemas kala meresmikan Pojok Baca Pelita Bahari di Sadeng, Girisubo, Gunungkidul, Sabtu (9/9/2023).
Untuk itu, permaisuri Raja Kraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X ini berharap, anak-anak nelayan di Sadeng, kelak mampu menjadi pemimpin masa depan, bahkan menjadi seorang presiden.
“Untuk itu, mari kita didik mereka dengan baik, mental, moral dan tentu pengetahuan. Soal pengetahuan ini penting. Nanti berapa puluh tahun lagi, anak Sadeng ada yang jadi presiden,” kata Anggota DPD RI ini disambut tepuk tangan.
Mengapa? Karena anak-anak Sadeng mengonsumsi ikan laut dan itu bagus untuk kecerdasan.
GKR Hemas melihat, strategi pendidikan yang ada sekarang ini belum sepenunya menyentuh masyarakat bawah. Anggaran pendidikan 20 persen harus menjangkau seluruh Indonesia, tapi itu juga masih sulit.
Dia berharap, anggaran pendidikan terus ditingkatkan, menjadi 30 persen. Sebab, kebutuhan pendidikan anak srmakin hari tidak murah, dan juga perlu strategi yang pas. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.