Rangkuman Pengetahuan Umum
Jenis-jenis Nyamuk dan Bahaya Penyakit yang Bisa Ditimbulkan
Meskipun kita semua mengenalnya sebagai nyamuk, sebenarnya mereka adalah beragam spesies dengan karakteristik yang berbeda.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
TribunJogja.com - Setiap hari, kita semua merasakan ketidaknyamanan karena digigit oleh nyamuk. Mulai dari rasa gatal hingga panas.
Meskipun kita semua mengenalnya sebagai nyamuk, sebenarnya mereka adalah beragam spesies dengan karakteristik yang berbeda.
Mengetahui berbagai jenis nyamuk ini selalu dapat membantu kita menemukan pengobatan yang tepat atau memberi peringatan untuk menjaga jarak.
Baca juga: FAKTA UNIK: Islandia Adalah Negara di Dunia yang Tak Ada Hewan Nyamuk
Inilah beberapa jenis nyamuk yang bisa kita temui:
1. Aedes

Nyamuk ini biasa ditemukan di iklim tropis dan merupakan nyamuk yang paling terkenal dalam penyebaran penyakit.
Gigitan nyamuk Aedes dapat menyebabkan Penyakit Demam Kuning, Demam Berdarah, Virus West Nile, Chikungunya.
Mereka biasanya ditemukan di genangan air banjir, rawa, dan dalam wadah alami atau buatan manusia.
Meskipun spesies nyamuk ini banyak di luar ruangan, mereka dapat dengan mudah masuk ke dalam tempat tinggal kapan saja.
Untuk menghindari digigit nyamuk, selalu bawa obat anti nyamuk atau lotion anti nyamuk.
Jika kamu mendeteksi tanda-tanda awal, kamu bisa mencoba beberapa perawatan rumah untuk Chikungunya.
2. Anopheles

Mereka umumnya disebut sebagai nyamuk rawa, dan genus ini memiliki lebih dari 460 spesies nyamuk yang berbeda.
Mereka adalah vektor malaria utama. Nyamuk dewasa genus ini selalu siap untuk memangsa manusia.
Nyamuk Anopheles bertanggung jawab atas kematian jutaan orang di seluruh dunia.
Selain itu, malaria telah menjadi penyebab kematian terbesar kedua di dunia.
3. Culex

Nyamuk Culex Pipiens adalah nyamuk paling aktif setelah matahari terbenam, tetapi mereka juga dapat menggigit di siang hari.
Spesies genus ini dapat ditemukan berkembang biak di sumber air tawar seperti kolam, dan bahkan pabrik pengolahan air limbah.
4. Culiseta

Nyamuk ini, yang telah beradaptasi dengan iklim dingin, tidak memakan darah manusia dan oleh karena itu tidak dapat menyebarkan virus Eastern Equine Encephalitis.
Mereka dengan giat mencari mamalia dan burung. Mereka hidup di akar pohon yang tumbang dan rawa berhutan.
5. Mansonia

Nyamuk ini, yang berwarna hitam atau coklat dengan sayap dan kaki yang memikat, umumnya lebih besar daripada yang lain.
Sebagian besar tempat di dunia memiliki penyebaran ensefalitis. Mereka aktif di malam hari.
6. Psorophora

Nyamuk genus ini dikenal memakan mamalia besar, dan agresif. Genus ini telah diamati melakukan perjalanan jarak jauh dalam pencarian makanan darah.
Mereka meletakkan telur mereka di selokan tepi jalan, danau hutan, dan padang rumput.
7. Toxorhynchites

Mereka membesarkan anak-anak mereka di lubang pohon dan wadah buatan manusia.
Nyamuk dalam genus ini tidak berbahaya bagi manusia dan makan nektar tumbuhan.
Yang mengejutkan, larva nyamuk ini memangsa larva nyamuk lain di area tersebut.
8. Wyeomyia

Genus nyamuk ini berkaitan erat dengan tanaman penangkap serangga dan kelompok tanaman bromeliad.
Mereka tidak membawa virus dan oleh karena itu tidak mengancam manusia, kecuali manusia masuk ke dalam wilayah mereka.
( MG Amelia Putri Nurfadila )
Inilah 20 Kata Bahasa Jawa Timur vs Jawa Tengah: Sama Bunyi, Beda Arti! |
![]() |
---|
Perbedaan Ramen, Udon, dan Soba: Mi Jepang Paling Populer di Indonesia |
![]() |
---|
Berapa Lama Lalat Terbang dalam Sehari? Ini Penjelasan Ilmiahnya |
![]() |
---|
Mengapa Hari Anak Nasional Diperingati Setiap 23 Juli? Begini Sejarahnya |
![]() |
---|
21 Suku Terbesar di Indonesia: Asal Daerah, Ciri Khas, dan Keunikan Budaya Masing-Masing |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.