Dampak Perubahan Iklim Terhadap Produk Pertanian, Harga Beras Mulai Naik
Perubahan iklim telah memberikan dampak yang signifikan pada pola cuaca, ketersediaan air, dan produktivitas pertanian
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
"Harga beras SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan) juga naik.
"Kemarin harga eceran tertinggi (HET) Rp9.450 dan saya jual Rp9.400 per kg.
"Sekarang ganti harga jadi Rp10.900 dari pemerintah," ucap Ahmad kepada Tribunjogja.com, Senin (4/9/2023).
Ahmad menduga, kenaikan harga komoditi beras saat ini dipengaruhi oleh musim kemarau.
Yang mana para petani di Kabupaten Purworejo rata-rata sudah panen dan banyak yang persediaannya sudah habis.
"Stok beras di Kabupaten Purworejo saat ini menipis karena dari luar daerah juga mengambil beras dari Purworejo.
"Kami para pedagang mau cari barang (beras) untuk dijual, juga mulai susah," katanya.
Apalagi, menurutnya, permintaan beras di pasaran saat ini semakin naik.
Sedangkan, stok beras panenan petani sudah mulai habis terjual.
Sehingga, ia merasa mulai kesusahan menstok beras.
Ahmad menyebut, biasanya kulakan beras di darah Kecamatan Ngombol dan Kecamatan Grabag.
Setiap hari, ia menyebut bisa menghabisakan atau menjual sekitar 7 kuintal beras.
"Kalau pas musim tanam ketiga (MT 3) memang harga beras biasanya mahal.
"Tapi harga saat ini lebih mahal dibanding musim kemarau tahun lalu (2022). Selama 5 tahun saya jual beras, di musim kemarau tahun ini harganya paling tinggi," tutur dia.
Ia menceritakan, kenaikan harga beras tersebut juga membuat banyak pelangannya kaget.
BMKG Prediksi Hujan di Musim Kemarau Berpotensi Terjadi hingga Oktober 2025 |
![]() |
---|
7 Cara Tetap Fit di Musim Kemarau, Waspada Cuaca Panas Ekstrem |
![]() |
---|
Bagian dari Aset Bangsa, BRIN Dukung Pengembalian Rampasan Peristiwa Geger Sepehi |
![]() |
---|
Harga Beras Premium Turun Rp 200 Per Kg |
![]() |
---|
Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Pada Sabtu 28 Juni 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.