Berita Internasional

Misteri 120 Emas Batangan di Kereta Api di Swiss Tak Terungkap, Akhirnya Diserahkan ke Sosok Ini

Total ada 120 emas batangan yang ditemukan oleh petugas pada 2019 silam, tepatnya di bulan Oktober.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, JENEWA - Selama 4 tahun, teka teki kepemilikan ratusan emas batangan yang ditemukan di dalam kereta api yang berjalan dari St Gallen ke Lucerne Swiss tak terungkap.

Total ada 120 emas batangan yang ditemukan oleh petugas pada 2019 silam, tepatnya di bulan Oktober.

Jika ditotal, berat emas batangan itu mencapai 3,7 kilogram.

Namun hingga 2023, emas-emas batangan itu tak juga diketahui pemiliknya.

Di sejumlah emas batangan yang ditemukan tersebut, ada label "barang berharga ICRC".

ICRC diduga merujuk pada Komite Palang Merah Internasional yang berbasis di Jenewa.

Kejaksaan di Swiss akhirnya mengambil keputusan untuk menyerahkan ratusan emas batangan itu kepada Palang Merah.

"Paket tersebut berisi 120 emas batangan... yang diberi label dengan logo dan nomor seri," kata kejaksaan Lucerne dikutip dari kantor berita AFP, Jumat (25/8/2023).

Tidak disebutkan berapa nilai emas-emas batangan tersebut, tetapi harga untuk 24 karat saat ini sekitar 60.000 dollar AS (Rp 914,63 juta) per kilogram.

“Meskipun dilakukan penyelidikan ekstensif, pemilik emas batangan tersebut belum dapat ditentukan."

“Dengan demikian, baik pemilik emas maupun hubungannya dengan kemungkinan kejahatan properti tidak dapat ditentukan,” imbuh jaksa yang menutup kasus tersebut.

“Karena emas berada dalam paket untuk ICRC, dapat diasumsikan pemilik yang tidak diketahui ingin menyerahkan emas tersebut kepada organisasi ini. Oleh karena itu, temuan tersebut diserahkan kepada ICRC,”

ICRC mengatakan, mereka belum menerima emas tersebut tetapi berniat menjualnya untuk membantu mendanai operasional di seluruh lokasi yang terkena dampak kekerasan dan konflik di dunia.

“Sumbangan yang diterima akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pembiayaan operasi ICRC di seluruh dunia, yang didedikasikan untuk melindungi dan membantu masyarakat paling rentan yang terkena dampak perang dan kekerasan,” ujar organisasi tersebut.

ICRC menambahkan, meskipun organisasi itu menghargai semua dukungan, mereka menyerukan agar sumbangan diberikan melalui cara biasa. (*)

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved