Bacaan dan Niat
Tidak Cuma dengan Syahadat, Berikut 3 Penjelasan Iman kepada Allah
Sebagai orang yang mengaku Islam, hal yang harus benar-benar kita imani adalah Allah sebagai Tuhan kita.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - Sebagai orang yang mengaku Islam, hal yang harus benar-benar kita imani adalah Allah sebagai Tuhan kita.
Iman merupakan keyakinan bulat yang dibenarkan oleh hati, diikrarkan oleh lidah, dan dimanifestasikan dengan amalan atau pembenaran dengan penuh keyakinan.
Iman kepada Allah merupakan keimanan tertinggi dan paling agung.
Sedangkan keimanan pada yang lain itu di atas pondasi iman kepada Allah.
Iman kepada Allah meliputi 3 hal, simak ulasan berikut:
1. Iman kepada Allah sebagai Rabb
Beriman bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang mampu menciptakan segala sesuatu di alam semesta ini.
Keberadaan Allah sebagai Sang Pencipta terhadap alam semesta ini tidak hanya ditunjukkan melalui Al Quran dan Hadits saja.
Namun, akal manusia juga bisa menunjukkan demikian.
Hal itu bisa dipahami dengan cara memperhatikan dan bertafakkur terhadap tanda-tanda kebesaran Allah SWT.
2. Iman kepada Allah sebagai Satu-satunya Tuhan yang Berhak Disembah
Konsekuensi dari pernyataan iman bahwa Allah pencipta alam semesta adalah iman bahwa Allah adalah satu-satunya tuhan yang wajib disembah.
Kita harus yakin bahwa hanya Allah yang berhak disembah.
Penyembahan yang dilakukan harus benar-benar murni, menjauhi segala macam bentuk perbuatan syirik.
Iman kepada Allah berarti percaya dengan sepenuh hati bahwa tidak ada Tuhan yang pantas disembah kecuali Allah.
Maka, ketika seseorang mengaku iman namun masih melakukan perbuatan syirik, maka itu berarti dia dapat dikatakan belum benar-benar beriman sepenuhnya.
3. Iman kepada Allah yang Memiliki Nama dan Sifat
Iman kepada Allah yang Maha Esa dengan nama-nama dan sifat-sifat-Nya berarti beriman bahwa Allah itu memiliki nama-nama dan sifat-sifat keagungan, keluhuran, kemuliaan, dan kesempurnaan.
Allah telah menjadikan nama-nama dan sifat-sifat itu sebagai nama-nama dan sifat-sifat-Nya.
Nama-nama Allah sesuai dengan sifat-sifat-Nya.
Allah bersifat dengan sifat-sifat yang sesuai dengan keagungan, keluhuran, kemuliaan, dan kesempurnaan-Nya.
Sedangkan, makhluk bersifat dengan sifat-sifat yang sesuai dengan kelayakan dan keterbatasannya.
(MG Indah Yulia Agustina)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.